Berita Ciamis, galuh.id – Pasca dibukanya kembali Taman Raflesia Alun-alun Kota Ciamis, beberapa kalangan merespon negatif. Salah satunya datang dari Endin Lidinillah, akademisi sekaligus direktur LSM Insan Pencerahan Masyarakat (Inpam), Endin menganggap pembangunan Taman Raflesia kota Ciamis ini bukan prioritas utama. Apalagi jika mengingat dana awal yang dihabiskan sebesar 2,3 Miliar Rupiah, Endin menilai masih banyak kebutuhan strategis lainnya yang bisa dipenuhi dengan dana sebesar itu.
“Ngapain memperbagus taman? Sementara pembangunan rutilahu (rumah tidak layak huni) masih kekurangan dana, kalau buat program itu harus disesuaikan dengan isu strategis, supaya menjawab permasalaham krusial yang dihadapi masyarakat, jangan asal!” kata Endin.
Baca Juga: Taman Raflesia Bukan Prioritas Pembangunan Ciamis, Lebih Baik Bangun Rutilahu
Selain rutilahu, Endin juga menyoroti kebutuhan balai latihan kerja yang memerlukan dana tidak sedikit untuk menurunkan angka pengangguran. Anggaran BPBD Kabupaten Ciamis juga menjadi perhatian Endin, “misalnya di dekat saya ada dua rumah yang hampir terbawa longsor, BPBD hanya baru kasih terpal, belum di lokasi lain,” terang Endin.
Hal tersebut direspon oleh Ketua Komisi III DPRD Oyat Nurayat, menurut Oyat, Komisi III akan meminta kepada dinas terkait untuk transparan dalam pembangunan revitalisasi Taman Raflesia Ciamis.
“Atas nama wakil rakyat saya akan memanggil Dinas DPRKLH (Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup) untuk segera transparan dan mempertanyakan apa yang menjadi perbincangan di masyarakat sehingga menjadi viral di kalangan netizen,” kata Oyat saat Sidak Alun-alun Ciamis pada Rabu, (13/02/2019).
Oyat menilai anggaran senilai 2,3 miliar rupiah terlalu tinggi untuk revitalisasi Taman Reflesia Ciamis ini, walaupun program Jabar Juara yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil salah satunya adalan memperbagus alun-alun disetiap Kabupaten atau Kota.
“Kenapa saya bilang terlalu mahal karena setelah saya sidak di lapangan tidak ada perubahan, hanya penambahan paving blok saja, wajar jika dinas terkait harus transparan kepada masyarakat,” terang Oyat.
Saat sidak Alun-alun Taman Raflesia tersebut, Oyat Nurayat bersama para awak media berusaha menghubungi Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKLH), H. Oman, lewat telepon selular, sayang Kepala Dinas DPRKLH tersebut tidak merespon panggilan dari Oyat. “Masa dia tidak tahu nomor kontak saya, saya ini kan ketua Komisi III,” kata Oyat Nurayat.
(Arul)