Berita Ciamis, galuh.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis distribusikan bantuan beras dan telur untuk dapur umum pada 258 desa dan 7 Kelurahan di Kabupaten Ciamis.
Menurut Kabag Humas Setda Ciamis, Ani Supiani, S.T., M.Si. beras 40 ton dan telur 2,2 ton dimanfaatkan untuk dapur umum.
“Beras dan telur agar dibuat masakan di dapur umum desa/kelurahan, dan kemudian dibagikan pada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya, Minggu (10/5/2020).
Ani menambahkan bahwa makanan yang diolah di dapur harus dibagikan pada masyarakat yang membutuhkan karena dampak dari pandemi Covid-10.
Menurut Ani, Pemkab Ciamis menyerahkan pada pemerintah kecamatan kemudian selanjutnya didistribusikan pada desa/kelurahan di wilayah kecamatan tersebut.
Ani menjelaskan, bantuan beras berasal dari zakat profesi Aparatur Sipil Negara (ASN), sedangkan telur ayam berasal dari beberapa perusahaan.
“Telur 1000kg dari PT. Karya Indah Pertiwi, 500kg PT. Cahaya Teknologi Unggas Breeding, dan 700kg PT. Sido Agung Breeding,” jelasnya.
Bantuan beras dan telur yang dibagikan tersebut harus diolah di dapur oleh relawan dan dibagikan pada masyarakat yang membutuhkan.
Dapur Umum Harus Berfungsi Sebagaimana Mestinya
Terkait dapur umum tersebut tercantum pada Bab III Pelaksanaan PSBB pasal 5 poin G, yaitu mendirikan dapur umum.
Dapur tersebut dikelola oleh pemerintah desa atau kelurahan dengan melibatkan masyarakat masing-masing desa atau kelurahan tersebut.
Pemkab Ciamis selain mendistribusikan bantuan berupa 40 ton beras dan 2,2 telur ayam, sebelumnya telah mendistribusikan 200 paket sembako.
Menurut Ani sebanyak 200 sembako yang berasal dari BJB Cabang Ciamis tersebut telah dibagikan sebelumnya pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Bantuan 200 paket sembako tersebut telah dibagikan pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, dan diakomodir oleh Pemkab Ciamis,” jelas Ani.
Ani berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan dapur dapat menyediakan konsumsi untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Semoga bermanfaat dan diharapkan bantuan konsumsi yang diolah dapur desa/kelurahan dapat dibagikan pada masayarakat dengan tepat sasaran,” pungkas Ani. (GaluhID/Ardiansyah)