Ciamis, galuh.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis melaksanakan upacara gabungan untuk memperingati Hari Ibu ke-96, Hari Bela Negara ke-76, dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional.
Acara ini berlangsung di Taman Lokasana, Ciamis, Jawa Barat, pada Minggu, 22 Desember 2024.
Dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Budi Waluya, upacara ini menjadi wadah refleksi yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh daerah, aparat pemerintah, pelajar, hingga organisasi kemasyarakatan.
Perayaan ini mengusung semangat kebangsaan, solidaritas, dan penghormatan atas peran sejarah dalam membangun masa depan bangsa.
Makna Hari Ibu ke-96, Menghargai Peran Perempuan dalam Bangsa
Dalam sambutannya, Budi Waluya menyampaikan, peringatan Hari Ibu bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi momentum strategis untuk mengingat kembali peran penting perempuan dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Momentum Hari Ibu adalah pengingat tentang kontribusi besar perempuan, baik dalam perjuangan merebut kemerdekaan maupun dalam membangun generasi penerus.
“Mereka adalah mitra sejajar laki-laki dalam membangun bangsa yang berkarakter,” ujar Budi dengan penuh semangat.
Ia juga menegaskan, perempuan memiliki peran vital dalam mendidik karakter generasi penerus.
Menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045, peran ini menjadi semakin signifikan untuk menciptakan masyarakat yang unggul dan berdaya saing.
Hari Bela Negara ke-76, Menghidupkan Semangat Patriotisme
Budi Waluya juga memberikan penekanan pada pentingnya memperingati Hari Bela Negara ke-76, yang berakar dari peristiwa sejarah 11 Desember 1948.
Kala itu, bangsa Indonesia menunjukkan semangat juang luar biasa dalam mempertahankan kedaulatan negara dari agresi militer Belanda.
Semangat perjuangan para pahlawan adalah warisan berharga yang harus terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bukan hanya melalui pertahanan fisik, tetapi juga dengan berkontribusi dalam pembangunan menuju Indonesia yang lebih maju,” tegas Budi.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan semangat Bela Negara sebagai pedoman dalam mengatasi berbagai tantangan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Solidaritas untuk Indonesia Maju
Bersamaan dengan dua peringatan tersebut, upacara ini juga dirangkai dengan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang mengusung tema “Memupuk Solidaritas Menuju Indonesia Maju.”
Dalam pidatonya, Budi Waluya menekankan pentingnya solidaritas sebagai fondasi utama dalam keberagaman.
Menurutnya, solidaritas adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa.
“Dengan kepedulian sosial yang tinggi, kita dapat menjaga harmoni di tengah perbedaan dan bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa solidaritas bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, mulai dari gotong royong di lingkungan sekitar hingga kontribusi dalam program sosial pemerintah. (GaluhID/Tegar)