Jumat, November 22, 2024

Pengadaan Bansos Jabar Tahap III Gandeng UMKM dan Pekerja Lokal

Baca Juga

Berita Jabar, galuh.id – Bansos Jabar tahap III mampu menggerakkan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat dengan melibatkan pelaku UMKM, pekerja lokal, dan pesantren.

Pelibatan banyak pihak dalam pengadaan bansos provinsi Jabar tahap III menghadirkan multiplier effect. Salah satunya adalah meningkatkan daya beli masyarakat.

Bansos Jabar tahap III berupa bantuan tunai Rp 100 ribu dan nontunai sebesar Rp 350 ribu.

Rincian paket nontunai itu diantaranya 5 kg beras kualitas premium, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, 1 paket sarden, 1 paket kornet, 500 gram garam, 1 paket vitamin C.

Kemudian 5 buah susu kemasan kotak 200 ml, 4 buah masker, dan 1 buah tas.

Kepala Disperindag provinsi Jabar Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, 7 dari 10 komoditi paket nontunai tersebut sebagian besar berasal dan produksi Jawa Barat.

”Sehingga membantu pelaku usaha dan tenaga kerja Jabar,” ujar Arifin, Senin (2/11/2020).

Sedangkan bantuan tunai, bisa dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari serta turut membantu warung dan pedagang di sekitar masyarakat.

Komoditi Bansos Jabar Tahap III

Lebih lanjut Arifin menjelaskan, dalam pengadaan beras, pihaknya melibatkan Pesantren Nurul Iman dengan menyerap hasil produksi paling sedikit 100 ton.

Hasil panen petani beras ditampung dengan melibatkan sekitar 20 penggilingan beras di Jabar.

Untuk menyediakan komoditi susu UHT, pemprov Jabar menggandeng peternak sapi perah. Ada sekitar 17.500 peternak sapi perah terlibat dalam bansos tahap III ini.

Sedangkan untuk komoditi gula, pihaknya menyerap paling sedikit 200 ton hasil panen petani tebu di Subang dan Majalengka. Demikian pula dengan komoditi garam.

“Paling sedikit kami menyerap 400 ton. Hasil panen petani garam di Cirebon. Termasuk pengadaan masker dan tas. Memberdayakan UMKM di Jabar,” imbuhnya.

Kurnia Fajar, Direktur Utama PT Agro Jabar sebagai pengelola komoditi bansos Jabar tahap III menerangkan pengadaan sarden dan kornet diproduksi di luar Jabar.

Hanya sekitar 15 perusahaan yang terlibat dalam komoditi kornet dan sarden. APPSI adalah salah satunya, yang memiliki anggota sekitar 500 ribu.

Selanjutnya, pengadaan vitamin C berbentuk tablet melalui farmasi TNI AD yang berada di Jabar.

“Meski melibatkan banyak pihak tapi kami menerapkan standar. Yakni tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu. Jadi mutunya harus SNI, izin beredar BPOM, dan halal dari MUI,” jelasnya.

Serap 1.400 Tenaga Kerja

Kurnia menuturkan, pihaknya menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja harian di sekitar lokasi gudang milik PT Agro Jabar dalam proses pengemasan bansos.

PT Agro Jabar sendiri menggunakan 7 gudang dalam mengelola paket bansos Jabar tahap III. Ketujuh gudang itu berada di Cirebon, Bandung, Tasikmalaya, Karawang, Garut, Cianjur dan Bogor.

“Daripada bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar. Kami memilih melibatkan banyak UMKM dan pelaku usaha di Jabar,” jelas dia. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dinding Rumah Warga Tambaksari Ciamis Jebol Akibat Dorongan Tanah

Ciamis, galuh.id - Dinding rumah warga di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, jebol akibat dorongan tanah dan resapan air, Kamis...

Artikel Terkait