Kamis, Januari 9, 2025

Penyebab Sering Kentut, Apakah Berbahaya?

Baca Juga

Apa penyebab sering kentut? Sering kentut atau buang angin adalah hal yang normal, namun jika terjadi secara berlebihan atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri atau perubahan kebiasaan pencernaan, ini bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu.

Kentut terjadi ketika gas yang terbentuk dalam saluran pencernaan keluar melalui anus. Gas ini bisa berasal dari udara yang tertelan saat makan, atau hasil dari proses pencernaan makanan dalam usus besar.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kab Lamongan (pafikablamongan.org) mengungkap sejumlah penyebab sering kentut dan apakah kondisi ini berbahaya?

Penyebab Sering Kentut

Ada beberapa penyebab sering kentut yang mungkin Anda belum tahu:

Konsumsi makanan tertentu

Beberapa makanan, terutama yang mengandung serat tinggi, oligosakarida (seperti kacang-kacangan dan sayuran cruciferous), atau laktosa, dapat menyebabkan pembentukan gas yang lebih banyak.

Makanan-makanan ini sulit dicerna sepenuhnya, dan bakteri dalam usus besar akan memfermentasi sisa makanan tersebut, menghasilkan gas.

Menelan udara (aerofagia)

Kebiasaan seperti makan atau minum terlalu cepat, mengunyah permen karet, atau berbicara sambil makan dapat menyebabkan udara tertelan ke dalam perut, yang kemudian dilepaskan dalam bentuk kentut.

Gangguan pencernaan

Kondisi medis tertentu seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi laktosa, atau penyakit celiac dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang meningkatkan produksi gas.

Penyakit lainnya seperti infeksi saluran pencernaan atau gangguan pencernaan lainnya juga bisa menjadi penyebab.

Perubahan mikrobiota usus

Ketidakseimbangan bakteri di usus, atau disbiosis, dapat menyebabkan peningkatan gas. Pola makan yang buruk, penggunaan antibiotik, atau stres bisa memengaruhi keseimbangan bakteri dalam usus.

Apakah berbahaya?

Secara umum, sering kentut tidak berbahaya dan merupakan hal normal dalam proses pencernaan. Namun, jika kentut disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut yang hebat, perubahan pola buang air besar (seperti diare atau sembelit), atau penurunan berat badan yang tidak jelas, ini bisa menandakan adanya masalah medis yang perlu ditangani. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis lebih lanjut. (GaluhID)

- Advertisement -
- Advertisement -
Berita Terbaru

Bupati Ciamis Terpilih Tunggu Agenda Pelantikan

Ciamis, galuh.id – Dr. H. Herdiat Sunarya secara resmi ditetapkan sebagai Bupati Ciamis terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 dan...

Artikel Terkait