Berita Jabar, galuh.id – Pertanian di Jawa Barat menjadi peluang usaha baru untuk kaum milenial. Karena sektor ini paling menjanjikan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Bahkan, sektor ini terbukti yang paling tahan diterpa pandemi Corona atau Covid-19.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, pertanian yang dipadukan dengan teknologi tepat guna melalui program Desa Digital, dapat menjadi masa depan Jabar pasca Covid-19.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat terutama generasi muda, untuk kembali ke desa tapi dengan pendekatan digital.
Selain membuka peluang usaha baru, kembali ke desa juga dapat menghindarkan masyarakat dari penularan penyakit, yang berpusat di pusat kota seperti Jakarta.
“Udahlah jangan ngantor (cari kerja) di Jakarta lagi. Ngantornya di Jabar saja, jauh dari penyakit. Lahannya indah bisa produktif,” ujarnya, Jumat (26/6/2020) lalu.
Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil ini menerangkan, kembali ke desa adalah pelajaran yang bisa diambil dari wabah pandemi Covid-19.
Bisnis Pertanian di Jawa Barat Bisa Mendunia
Dengan mengembangkan pertanian di desa, masyarakat bisa memiliki rezeki kota. Bahkan bisnisnya pun bisa mendunia. Karena desanya sudah desa digital.
”Rezeki kota karena bisa online. Mendunia karena sudah terkoneksi,” jelas Kang Emil.
Emil berkata, kaum milenial dan generasi di bawahnya atau Gen Z, bisa mulai mengembangkan komoditas Jabar yang tengah naik daun. Seperti kopi, tembakau, teh dan karet.
Sebab, tanah Jawa Barat merupakan salah satu tanah tersubur di dunia menurut hasil penelitian.
“Hasil penelitian, tanah Jabar salah satu yang tersubur di dunia. Sehingga menanam apa saja insya allah berbuah dengan hasil yang maksimal,” jelas Kang Emil.
Lebih lanjut, Menteri BUMN RI Erick Thohir berencana akan menggabungkan dua BUMN dengan aset tanah terbesar di Jabar. Yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perhutani.
Dengan begitu, kaum milenial memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mulai mengolah lahan pertanian di Jawa Barat.
“Pak Erick Thohir sedang menyiapkan penggabungan PTPN dan Perhutani. Untuk dijadikan satu BUMN tanah. Sehingga menanam apa pun di Jabar itu baik,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)