Sesak napas adalah kondisi yang bisa terjadi tiba-tiba dan memerlukan penanganan cepat. Beberapa penyebab umum sesak napas termasuk asma, alergi, infeksi saluran pernapasan, atau bahkan masalah jantung. Jika seseorang mengalami sesak napas, penting untuk segera memberikan pertolongan pertama untuk meringankan gejalanya dan mencegah kondisi memburuk.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Bintan (pafikabupatenbintan.org) menjelaskan pertolongan pertama sangat penting dalam mengatasi sesak napas. Jika penanganan terlambat, maka risikonya bisa fatal.
Berikut Tindakan Pertolongan Pertama saat Sesak Nafas
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menenangkan orang yang mengalami sesak napas. Panik dapat memperburuk sesak napas, sehingga penting untuk berbicara dengan lembut dan memastikan mereka tetap tenang.
Jika orang tersebut terjebak dalam keadaan stres, coba bantu mereka untuk bernafas dengan tenang.
Setelah itu, posisikan penderita dalam posisi yang nyaman. Posisi duduk tegak atau setengah duduk bisa membantu melegakan saluran napas dan memperlancar pernapasan.
Hindari posisi berbaring, karena bisa memperburuk kesulitan bernapas, terutama jika sesak napas disebabkan oleh masalah jantung atau paru-paru.
Jika penderita memiliki inhaler atau obat asma, segera bantu mereka untuk menggunakannya sesuai petunjuk. Obat bronkodilator seperti inhaler dapat membantu membuka saluran napas dan meringankan sesak napas pada penderita asma atau alergi.
Baca Juga: Obat untuk Telat Haid di Apotek, PAFI Pelalawan Sarankan Ini
Pastikan mereka menggunakan inhaler dengan benar, yakni dengan menghirupnya dalam posisi tegak dan menahan napas beberapa detik setelah menyemprotkan obat.
Untuk kondisi yang lebih serius, seperti alergi parah atau anafilaksis, jika penderita memiliki epinefrin auto-injector (epipen), bantu mereka untuk segera menggunakannya. Epinefrin akan membantu mengurangi reaksi alergi yang dapat menyebabkan pembengkakan saluran napas dan memperburuk sesak napas.
Jika penderita tidak memiliki obat atau kondisinya tidak membaik setelah menggunakan inhaler atau epinefrin, segera hubungi layanan darurat medis (misalnya, 118 atau nomor darurat setempat).
Sambil menunggu kedatangan paramedis, Anda bisa terus memantau pernapasan mereka. Jika mereka mulai kehilangan kesadaran atau mengalami kesulitan bernapas yang sangat parah, Anda perlu memberikan resusitasi jantung paru (CPR) jika Anda terlatih.
Pada situasi tertentu, seperti sesak napas disertai nyeri dada, pusing, atau bibir biru, ini bisa menjadi tanda kondisi medis serius seperti serangan jantung atau emboli paru. Dalam hal ini, segera bawa penderita ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan memberikan pertolongan pertama yang tepat, Anda dapat membantu meredakan sesak napas dan memberikan kesempatan lebih besar untuk pemulihan. (GaluhID)