Terlebih Febri merupakan pemain andalan Milla, kala menangani Timnas Indonesia. Sehingga ia sudah paham betul dengan gaya pemain bernomor punggung 13 itu.
Sementara itu terkait hal negatif kehadiran Milla di Persib adalah proses adaptasi yang harus dilakukan.
Meski berpengalaman dengan sepak bola Indonesia, namun melatih klub adalah pengalaman pertama bagi pelatih asal Spanyol itu.
Apalagi pengalaman Milla melatih klub tidak terlalu ciamik, sebelumnya ia sempat menangani Al Jazira, Lugo, dan Real Zaragoza.
Di klub-klub tersebut, Milla tidak meraih prestasi berarti, dan paling banter kala melatih Al Jazira di ajang Liga Champions Asia.
Prestasi terbaik Milla ia torehkan ketika menangani Timnas Spanyol U-21, dimana ia mampu membawa tim itu menjadi juara Piala Eropa U-21.
Hal-hal semacam ini harus jadi perhatian Persib, gai tengah mencari kebangkitan usai mengawali Liga 1 2022/23 dengan hasil buruk. (GaluhID/Dhi)