Ciamis, galuh.id – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ciamis mengadakan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pramuka Kabupaten Ciamis pada Selasa (11/2/2025) dan melibatkan anggota Pramuka, relawan PMI, serta berbagai pihak terkait dalam penanggulangan bencana.
Pelatihan ini dirancang sebagai langkah preventif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi berbagai bencana yang berpotensi terjadi di Ciamis, seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, memberikan apresiasi atas inisiatif PMI dalam menyelenggarakan pelatihan ini.
Ia menekankan bahwa Ciamis merupakan daerah yang rentan terhadap bencana, sehingga kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat menjadi aspek yang sangat krusial.
“Bencana memang tidak dapat diprediksi, tetapi kita bisa memperkuat kesiapan dan koordinasi agar dapat merespons dengan cepat dan efektif,” ujar Andang.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi, seperti PMI, Pramuka, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri dalam memperkuat sistem tanggap darurat di Ciamis.
Selain itu, Andang berharap adanya dukungan anggaran yang lebih besar untuk pengadaan perlengkapan kebencanaan guna meningkatkan efektivitas penanganan bencana.
Ketua PMI Kabupaten Ciamis, Iing Syam Arifin, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar persiapan menghadapi bencana, tetapi juga sebagai langkah edukatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
“Kami ingin membekali peserta dengan keterampilan penting, mulai dari mitigasi bencana, pertolongan pertama, hingga cara menangani situasi darurat dengan cepat dan tepat,” jelas Iing.
Pelatihan ini diikuti oleh 81 peserta, yang terdiri dari relawan PMI serta anggota Pramuka dari berbagai kecamatan di Ciamis.
Mereka akan mengikuti serangkaian sesi pembelajaran selama dua hari, yang mencakup materi teori di dalam kelas serta praktik langsung di lapangan.
Beberapa simulasi yang akan dilakukan antara lain:
- Teknik pertolongan pertama untuk korban bencana
- Pemindahan darurat bagi korban yang membutuhkan evakuasi cepat
- Pengelolaan dapur umum guna memenuhi kebutuhan logistik di lokasi bencana
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Ciamis memiliki tim tanggap darurat yang lebih sigap, terampil, dan siap terjun dalam situasi bencana.
Selain itu, keberadaan relawan yang terlatih akan memberikan manfaat tidak hanya bagi Kabupaten Ciamis, tetapi juga dalam skala yang lebih luas di tingkat nasional.(GaluhID/Tegar)