Kawali, galuh.id – Pohon kelapa di Dusun Neglasari, Desa Selasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis yang sudah tumbang sekitar 2 minggu akibat derasnya hujan beserta angin secara tiba-tiba berdiri tegak kembali.
Pohon kelapa tersebut membuat geger warga Desa Selasari, bahkan sebagian warga datang dari luar Desa Selasari untuk melihat pohon kelapa yang disebut-sebut sudah tumbang tapi hidup kembali tersebut.
Peristiwa ini pertama kali ditemukan oleh Empat (44) warga Dusun Neglasari RT 17, RW 06 yang rumahnya berhadapan langsung dengan pohon kelapa tersebut. “Pohon kelapa ini awalnya tumbang diterpa hujan deras disertai angin kencang sekitar 2 minggu ke belakang dan bukan hanya pohon kelapa yang tumbang namun pohon albasia juga tumbang,” kata dia.
Sementara Dyan Azux warga Kawali menyampaikan ia penasaran dengan beredarnya berita pohon tumbang kembali tumbuh di media sosial. Dyan mengaku langsung datang untuk melihat langsung keberadaan pohon tersebut.
“Setelah saya sampai ke tempat kejadian ternyata sudah banyak warga yang penasaran melihat, kemudian saya juga langsung mengabadikan moment tersebut ke akun facebook pribadi saya,” ucapnya.
Menurut Dyan, ada bekas tumbangnya pohon kelapa tersebut di atas tanah. “Pohon kelapa tersebut juga sudah tidak ada daunnya, yang terlihat hanya pohonnya saja,” kata dia.
Sementara Herman, Sekretaris Desa Selasari membenarkan adanya kejadian pohon kelapa yang tumbang tetapi berdiri kembali di Desa Selasari, Menurut Herman adanya peristiwa ini jangan dihubungkan dengan hal-hal mistis, karena hal tersebut merupakan fenomena alam biasa saja.
“Pohon kelapa yang tumbang tersebut secara logika, ketika batang bawah pohon kelapa yang sudah tidak memiliki daun dan buah kelapanya tidak ada, maka akan jadi lebih ringan. Sementara pohon kelapa yang memiliki akar serabut sangat lebat ini secara otomatis akarnya akan berdiri kembali batang pohon kelapa tersebut,”jelasnya.
Herman juga berharap tidak terlalu melebih-lebihkan dan jangan dikaitkan dengan hal-hal mistik. “Nantinya ditakutkan ada masyarakat yang musrik,” pungksanya. (galuh.id/Arul)
Editor: K. Putu Latief