Info Liga 2, galuh.id – Gaji pemain Kalteng Putra nunggak, padahal pada awal kompetisi Liga 1 2019 sempat membuat sensasi di bursa Transfer.
Mereka sempat mengklaim akan mendatangkan pemain kelas dunia seperti Diego Forlan dan Zlatan Ibrahmimovic.
Pada waktu itu, Kalteng Putra dilihat sebagai klub kaya baru yang akan berbuat banyak di Liga 1.
Hanya saja di akhir kompetisi Liga 1 2019, kenyataan berkata lain. Prestasi Kalteng Putra tidak begitu menggembirakan. Tim asal Kalimantan Tengah ini harus terdegradasi ke Liga 3.
Bahkan Kalteng Putra juga dikabarkan mengalami kesulitan membayar gaji pemain di akhir kompetisi.
Padahal di awal musim sebetulnya Kalteng Putra tampil tidak terlalu buruk. Mereka sempat menampilkan performa menjanjikan, seperti di ajang Piala Presiden 2019, mereka bisa lolos ke perempat final.
Perlu diketahui dalam ajang tersebut sebetulnya mereka mampu lolos dari grup yang dihuni kub besar, layaknya Persipura Jayapura, PSIS Semarang, dan PSM Makasar.
Bahkan di babak delapan besar Piala Presiden 2019, Persija Jakarta turut menjadi korban ketangguhan Kalteng Putra di awal musim.
Grafik menurun tim asuhan Gomes de Oliveira itu mulai nampak saat Kalteng Putra memasuki pertengahan musim. Puncaknya bulan Oktober lalu.
Mereka harus mengalami krisis finansial, sehingga para pemain waktu itu memilih mogok latihan. Aksi mogok tersebut, kabarnya disebabkan oleh pembayaran gaji dan bonus yang mengalami keterlambatan.
Gomes tidak memungkiri bahwa konflik di tubuh Kalteng Putra disebabkan masalah finansial, sehingga mereduksi penampilan para pemain.
“Pemain sebetulnya tampil bagus, tidak mengecewakan, tapi beberapa kali mogok latihan itu membuat tim ini terpuruk. Seharusnya kerja sama yang baik untuk berlatih,” sesal pelatih kelahiran Brasil tersebut.
Gomes menyesalkan akan krisis tersebut. Padahal menurutnya kompetisi Liga 1 2019 itu lebih ketat bila dibandingkan dengan musim lalu.
“Juara saja sudah bisa dilihat sebelum kompetisi berakhir, cukup ketat musim ini,’’ ungkap pelatih Kalteng Putra tersebut.
Dikutip dari Jawa Pos, penunggakan gaji pemain oleh manajemen per 30 Desmber itu sudah dua bulan. Tepatnya penunggakan gaji pemain untuk bulan November dan Desember.
Adapun batas toleransi yang diberikan pemain kepada manajemen Kalteng Putra itu pertanggal 10 Januari 2020.
Sedangkan pemain Kalteng Putra yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan sudah melapor ke APPI. Menurutnya upaya tersebut tidak akan diakukan jika manajemen klub mempunyai itikad yang baik.
“Kami sudah jalan kekeluargaan dengan manajemen, tapi malah manajemen membeda-bedakan pemain,” keluh pemain yang tidak mau disbeutkan tersebut.
Manajemen Kalteng Putra dianggap pilih kasih soal pembayaran gaji. Menurutnya ada beberapa pemain yang sudah dapat setengah kali gaji dan ada yang belum sama sekali di bulan November.
“Ada yang belum dibayar sama sekali dua bulan, seperti saya,” keluhnya.
Dia tetap berharap ada itikad baik dari pihak manajemen. Disebabkan para pemain juga bersikap sabar.
”Ini hak kami sebagai pemain profesional. Ada keluarga yang harus dihidupi. Saya harap manajemen mau tanggung jawab,” ungkapnya.
Mengenai laporan soal kalteng Putra, General Manager APPI, Ponaryo Astaman mengonfirmasi akan adanya laporan penunggakan manajemen kepada para pemain. Dalam hal ini, APPI akan berkomunikasi dengan Kalteng Putra.
Bila tidak ada itikad baik, pihaknya akan menempuh jalan berikutnya. ’’Kalau tidak selesai, nanti kami bawa ke NDRC (Badan Penyelesaian Sengketa Nasional),’’ jelasnya. (GaluhID/Waskito)