Banjar, galuh.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar kembali menunjukkan komitmennya dalam membina kemandirian ekonomi melalui produk warga binaan.
Lewat produk keripik singkong “Karpi Lanjar”, hasil karya tangan terampil warga binaan, Lapas Banjar kini mulai menembus pasar ritel modern.
Produk unggulan UMKM ini resmi dipromosikan dan pasarkan di salah satu pusat perbelanjaan di Banjar pada Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan promosi di lakukan oleh Kasubsi Giatja Donny Irawan bersama tim, berkolaborasi dengan Dinas KUKMP Kota Banjar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan juga bisa berkarya dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Kepala Lapas Banjar, Tutut Prasetyo, melalui Donny Irawan di lokasi kegiatan.
Keripik “Karpi Lanjar” di produksi langsung oleh warga binaan dengan bahan baku singkong dari petani lokal. Pada Oktober 2025, produksi mencapai sekitar 100 kilogram.
Produk ini telah di pasarkan di lingkungan Lapas, instansi pemerintah, pameran UMKM, hingga ke luar kota seperti Bandung.
“Untuk saat ini, kami fokus memperkenalkan produk ke masyarakat. Tapi ke depan, kami berharap bisa menembus pasar ekspor,” kata Donny.
Kegiatan promosi ini merupakan bagian dari pembinaan yang di atur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan PP Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Warga Binaan.
Tujuannya adalah membekali warga binaan dengan keterampilan dan semangat kewirausahaan sebagai bekal reintegrasi sosial.
Produk “Karpi Lanjar” kini telah terpajang di etalase ritel modern di Banjar dan sekitarnya, membuka akses lebih luas kepada masyarakat umum.
Pihak Lapas berharap kegiatan ini menjadi pemantik semangat produktivitas dan kreativitas warga binaan.
“Kami ingin mereka punya harapan baru. Produk ini adalah bukti bahwa dari balik jeruji pun, karya berkualitas bisa lahir,” ujar Donny. (GaluhID/Diana)
Editor: Evi

