Proklamasi Indonesia setiap tahun selalu diperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di seluruh penjuru Indonesia. Peringatan digelar untuk mengingat kembali bagaimana kemerdekaan Indonesia ini diraih dengan keringat, darah dan nyawa.
Proklamasi Indonesia pertama kali dipidatokan oleh Ir Soekarno dan M.Hatta di jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat. Rumah tersebut adalah hibah dari Faradj bin Said bin Awadh Martak yang merupakan saudagar arab Indonesia yang mewakili NV Marba.
Peristiwa ini menjadi salah satu awal terjadinya sebuah revolusi besar yang terjadi di tanah yang bernama Hindia Belanda. Setelah peristiwa ini pihak Belanda menolak kehadiran nama Indonesia sehingga terjadilah perang.
Penyusunan Teks Proklamasi Indonesia
Penyusunan teks proklamasi sendiri dilakukan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan banyak hal. Berbagai kepentingan harus dirumuskan sebaik mungkin agar tidak ada perdebatan lagi di kemudian hari.
Barulah pada tahun 1949 pihak Belanda mengakui keberadaan negara Indonesia ini secara de facto.
Peristiwa Rengasdengklok
Sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa Rengasdengklok. Para pejuang muda Indonesia sebut saja Chairul Anwar, Sukarni, Winata dan lainnya menginginkan segera dilakukan pernyataan kemerdekaan Indonesia.
Mereka bersama dengan tentara PETA membawa Soekarno, Hatta serta dengan seluruh keluarganya ke Rengadengklok. Para pemuda tersebut memiliki misi agar kedua tokoh negara itu tidak terpengaruh dengan penjajah Jepang.
Peristiwa Rengasdengklok ini juga menunjukkan bahwa kaum muda Indonesia bersedia melakukan apa pun untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka rela mempertaruhkan harta dan nyawa demi kemerdekaan negara Indonesia.
Sebelum proklamasi terjadi, diskusi terjadi antara kaum muda yang dipimpin Wikana dan golongan tua Achmad Soebardjo. Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda bahwa pernyataan kemerdekaan akan segera dilaksanakan.
Beliau pun kembali menjemput Soekarno dan Hatta ke Jakarta dan langsung merumuskan teks Proklamasi. Laksamana Maeda memberikan tempat yaitu rumahnya untuk semua tokoh Indonesia yang akan merumuskan teks proklamasi.
Teks proklamasi pun akhirnya dibuat di rumah Laksamana Maeda oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo serta disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik.
Setelah konsep dan semua yang dibutuhkan selesai, akhirnya teks proklamasi pun berhasil dibuat pada malam itu. Sayuti Melik langsung melakukan pengetikan teks tersebut dan selesai sebelum pagi hari.
Detik-detik Proklamasi
Soekarni memberikan usul agar teks tersebut ditandatangani oleh kedua tokoh nasional Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno didampingi Hatta melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi pun dibacakan oleh Ir Soekarno yang menandakan bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang merdeka. Tepat pukul 10 pagi bangsa Indonesia telah menegaskan dirinya adalah negara yang bebas dari tangan penjajahan.
Pada saat itu pula dilakukan upacara pengibaran sang saka merah putih untuk pertama kalinya setelah kemerdekaan. Latief Hendraningrat, yang merupakan seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed mengibarkan bendera Indonesia.
Bendera merah putih itu dijahit oleh istri dari Soekarno yaitu Fatmawati, jahitannya mengantarkan Indonesia menjadi sebuah negara merdeka. Sampai saat ini bendera pusaka tersebut disimpan di monumen nasional sebagai bukti sejarah besar bangsa Indonesia.
Peringatan Hingga Kini
Proklamasi Indonesia selalu menjadi sebuah agenda pemerintah pusat dimana dilangsungkan upacara pengibaran bendera. Setiap tahun acara ini selalu diselenggarakan di istana kepresidenan Republik Indonesia.
Tahun 2020 ini akan sedikit berbeda dengan peringatan di tahun-tahun sebelumnya karena pandemi korona. Agenda ini tetap berjalan meski harus menggunakan masker dan juga aturan protokol kesehatan.
Untuk memperingati proklamasi Indonesia ini kita sebagai masyarakat harus ikut andil dalam berbagai kegiatan positif. Hari dimana saat ini bisa terjadi karena perjuangan dari seluruh bangsa baik muda dan tua sekalipun. Sambut dengan gegap gempita dan tetap jaga kedamaian di negeri tercinta ini. (GaluhID/Putra)