Jumat, November 22, 2024

PSBB Jabar Diberlakukan, Bupati dan Walikota Harus Rajin Turun ke Lapangan

Baca Juga

Berita Jabar, galuh.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Bupati dan Wali Kota agar proaktif turun ke lapangan saat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Untuk diketahui, PSBB Jabar diberlakukan mulai tanggal 6 – 19 Mei 2020.

Menurut Ridwan Kamil, Jawa Barat merupakan provinsi yang melakukan PSBB paling besar di Indonesia dan sangat kompleks.

Maka dari itu, kekompakan dan proaktif Bupati dan Wali Kota menjadi kunci dalam penerapan PSBB.

“Saya doakan sehat dan rajin-rajin lah ke lapangan,” ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (5/5/2020).

Maksimalkan Pembatasan di Level Kampung

Kang Emil menerangkan, 27 Kabupaten/Kota harus memaksimalkan pembatasan di level kampung, perumahan dan RW, agar tidak ada masyarakat yang keluar atau ke jalan.

“Mau RW siaga atau apapun namanya, yang penting warga tidak bocor ke jalan dengan dibatasi di level lingkungan,” tutur Emil.

Kang Emil menjelaskan, langkah tersebut dilakukan agar sesuai dengan standar WHO.

Dimana pembatasan sosial pergerakan massa harus berada di angka 70 persen. Sehingga hanya menyisakan warga yang bergerak 30 persen.

Namun harus dipastikan, 30 persen warga yang begerak atau bekerja, dibekali surat keterangan resmi dari instansi tempatnya bekerja.

Sebab, surat tersebut yang akan menjadi dasar pertimbangan saat dirazia oleh petugas kepolisian.

“Untuk 30 persen warga yang masih berkegiatan, pastikan mereka punya surat keterangan kerja, jika nanti kalau dirazia oleh polisi, surat itu menjadi dasar kedisiplinan,” jelas Emil.

Kang Emil juga mempersilahkan petugas kepolisian di wilayah masing-masing untuk menindak tegas pelanggar aturan PSBB agar memberikan efek jera.

Selain itu, Kang Emil pun berpesan kepada perusahaan atau pabrik yang masih beroperasi saat PSBB agar diwajibkan melakukan tes mandiri.

Seperti yang diketahui, pemerintah akan menggeser pelaksanaan tes Covid-19 dari rapid diagnostic test (RDT) ke polymerase chain reaction (PCR) untuk keakuratan hasil.

Untuk itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pun telah mempersiapkan alat untuk test PCR, meski jumlahnya belum banyak.

Kang Emil menerangkan, hingga saat ini pemprov Jabar telah memiliki 20.000 test kit PCR.

Sebanyak 20.000 test kit PCR tersebut akan didistribusikan ke semua Kabupaten/Kota dengan kisaran antara 500 sampai 1.000 test kit.

Selama PSBB Jabar Diberlakukan, Kabupaten/Kota dapat mengajukan kebutuhan untuk alat test PCR kepada pemerintah provinsi Jawa Barat.

“Silahkan ajukan selama PSBB ini. Nanti kami akan bagikan antara 500 sampai 1.000 alat PCR per Kota/Kabupaten sesuai kebutuhan,” pungkas Emil. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dinding Rumah Warga Tambaksari Ciamis Jebol Akibat Dorongan Tanah

Ciamis, galuh.id - Dinding rumah warga di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, jebol akibat dorongan tanah dan resapan air, Kamis...

Artikel Terkait