Berita Jabar, galuh.id – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan digelar di seluruh Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Barat mulai Rabu (6/5/2020). PSBB ini juga sekaligus jadi momentum pelaksanaan tes masif Covid-19.
Tes masif Covid-19 ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau yang disebut swab test.
Tes masif dilakukan untuk menemukan apakah persebaran Covid-19 tersebut lokal atau imported case.
Pelaksanaan tes masif saat PSBB ini diyakini menjadi cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Terlebih, kurva kasus positif Covid-19 melandai sejak diterapkannya PSBB di sejumlah daerah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pelaksanaan PSBB tingkat provinsi akan efektif apabila disertai dengan tes masif.
Sebab, pergerakan masyarakat mulai menurun sehingga potensi penularan Covid-19 lebih rendah.
Tren Penularan Menurun
Kang Emil, sapaan akrabnya, menuturkan, saat ini pemerintah provinsi Jabar dapat melakukan test PCR sebanyak 40 ribu.
“PSBB Provinsi, larangan mudik, ditambah tes masif, PCR dihabiskan 40 ribu, Insyaallah Jabar bisa mengendalikan Covid-19 jauh lebih baik,” kata Emil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (2/5/2020).
Kang Emil mengatakan, PSBB Jabar berada pada momen yang pas karena saat ini tren penularan sedang menurun sebagai dampak positif PSBB di berbagai kawasan.
Sebelumnya, PSBB sudah dilaksanakan di kawasan zona merah seperti DKI Jakarta, Bodebek, Bandung Raya, serta kawasan lain di Pulau Jawa.
Berdasarkan data, kurva penyebaran COVID-19 sudah mulai melandai di Jawa Barat. Dengan rata-rata maksimal di angka 40 kasus.
Emil menerangkan, pada hari Kamis (30/4/2020), penambahan kasus positif Covid hanya 3 kasus. Sementara di hari Jumat (1/5/2020) tak ada penambahan kasus.
“Kemarin hari yang istimewa, mudah-mudahan kita berdoa tren menurun ini bisa kita jaga dengan baik,” tutur Emil.
Menurut Kang Emil, lompatan kasus akibat imported case yang disebabkan hilir mudik warga yang datang dari zona merah, saat ini sedang menurun.
“Bersamaan dengan momentum pelarangan mudik, kami mendapati imported case kasus Covid-19 juga menurun,” jelas Emil.
Kang Emil menegaskan, PSBB Jabar harus pula disertai dengan kepatuhan dan kedisiplinan agar mata rantai penularan dan penanggulangan Covid-19 bisa tertangani.
Kang Emil juga mengimbau warga Jabar untuk tidak mudik. Mengingat kasus positif saat ini melandai karena larangan mudik.
“Kami mohon warga untuk tidak mudik. Karena hasil survei di daerah yang non PSBB itu, kasus positif datang dari pemudik,” pungkas Emil. (GaluhID/Evi)