Meski Norizam telah resmi mengakuisisi klub asal Riau tersebut, tapi beruntungnya PSPS Riau tak kehilangan identitasnya.
Sebelumnya banyak trend akuisisi klub Liga 2 yang berujung pada perubahan nama. Bahkan yang paling berat bagi suporter adalah perpindahan markas.
Seperti Martapura FC yang berubah menjadi Dewa United, Cilegon United menjadi RANS Cilegon, dan PSG Gresik menjadi PSG Pati.
Namun sepertinya Norizam mengikuti prinsip anak Presiden Indonesia yakni Kaesang Pangarep. Walaupun sebagai pemegang saham tertinggi, ia tidak serta merta mengganti nama klub.
Karena Kecintaan
Merapatnya Kaesang Pangarep pada klub Persis Solo bukan mutlak karena ingin menjalani bisnis sepak bola. Namun karena kecintaan.
Sebagaimana kita ketahui, Kaesang merupakan warga Solo. Tentunya ia selalu mengatakan sangat ingin membuat bangga Solo.