Berita Jabar, galuh.id – Puluhan pengusaha berbagai jenis tanaman menghadiri gelaran yang bertajuk bjb Digicash Plant Festival di Kota Bandung.
Gelaran berlansung di Atrium dan Union Square Mal Cihampelas Walk Kota Bandung Jawa Barat pada 25 Mei 2 Juni 2021.
Kegiatan tersebut dalam rangka mendukung geliat ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19, dan sebagai pesertanya adalah para pengusaha.
Karena pesertanya adalah para pengusaha berbagai jenis tanaman, pengunjug dapat melihat dan membeli aneka macam tanaman hias.
Tanaman hias tersebut mulai dari jenis dedaunan yang tengah sedang trending sepert monster dan kuping gajah.
Selain itu terdapat juga berbagai jenis bunga, pohon buah-buahan, paket bercocok tanam hidroponik, pottery, dan banyak lagi.
Para peserta yang merupakan pengusaha tanaman tersebut berasal dari kawasan Bandung Raya hingga sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Uniknya pada kegiatan festival tersebut, para pengunjung tidak perlu lagi mengeluarkan uang tunainya untuk bertransaksi.
Karena seluruh transaksi di gerai-gerai tanaman bjb Digi Cash Plant Festival dengan cara cashless via aplikasi.
Pengunjung melakukan transaksi di gerai-gerai dengan menggunakan aplikasi bjb Digicash dan QR Payment bjb Digi.
Pengunjung Dapat Potongan Harga dari Transaksi
Keistimewaan lainnya pada kegiata festival tersebut, pengunjung memiliki kesempatan mendapatkan keuntungan yaitu potongan harga, bagi pengunjung yang melakukan transaksi digital.
Potongan harga tersebut bisa mencapai angka 30%, dengan potongan harga maksimal Rp. 100 ribu untuk 20-40 orang pertama tiap hari.
Selain itu, pengunjung juga akan mendapatkan undian untuk mendapatkan tanaman hias seperti monster hanya dengan harga Rp. 3.373 saja.
Tentunya pengunjung yang berminat mendapatkan tanaman hias yang trending dengan harga super murah, harus mengikuti persyaratan yang berlaku.
Sementara itu Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto menjelaskan alasan menggelar kegiatan bjb Digicash Plant Festival.
Menurut Widi, pihaknya menyelenggarakan festival tersebut yaitu untuk menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat khususnya di Jawa Barat.
Widi juga menambahkan, tujuan festival tersebut untuk menggeliatkan perekonomian, karena sempat lesu selama keadaan pandemi Covid-19.
Namun selain itu, kegiata festival tersebut bertujuan mewadahi tren yang tengah berkembang di masyarakat, yakni memelihara tanaman hias.
“Melalui program ini, kami berupaya untuk memfasilitasi kembali jalannya bisnis masyarakat, tidak terkecuali pada sektor hobi,” jelas Widi.
Widi juga menambahkan saat ini banyak masyarakat yang memiliki hobi untuk melepaskan penat maka berlangsunlah acara festival para pengusaha tanaman.
“Kami bank bjb selalu mendukung kegiatan perekonomian masyarakat khususnya para pelaku usaha UMKM agar usahanya terus berkembang dan menghasilkan,” jelasnya.
Kemudian Widi juga menyampaikan, kegitan festival tersebut merupakan salah satu upaya bank bjb untuk mensosialisasikan transaksi cashless pada masyarakat luas.
Selain itu akan banyak keuntungan dari pelaku bisnis maupun konsumen bila mulai beralih apda transaksi digitan dan cashless.
Transaksi Layanan Digital Lebih Tertib Administrasi
Masih menurut Widi, pihaknya tidak bisa menghindari digitalisasi, dan bank bjb sudah sangat siap untuk memfasilitasi nasabah maupun pelaku UMKM.
“Saat ini kita sudah tak bisa lagi menghindari digitalisasi. bank bjb sangat siap untuk memfasilitasi nasabah maupun pelaku usaha,” jelasnya.
Nasabah akan merasakan manfaatnya melakukan transaksi secara digital, yaitu seperti memilki dompet di handphone sehinga sangat praktis.
Karena konsumen maupun pedagang dapat mengakses catatan transaksi secara realtime, nasabah akan merasakan manfaatnya yang nyata.
Kemudian keuntungan lainnya jika nasabah melakukan transaksi layanan digital, yaitu akan tertib administrasi karena seluruh transaksi melalui digital banking.
Sehingga seluruh transaksi baik yang masuk maupn yang keluar akan tercatat ke rekening secara rapih.
Hal tersebut secara tidak langsung menurut Widi, menjadi kegiatan edukasi pada masyarakat meskipun secara tidak langsung.
Masyarakat akan mendapatkan edukasi untuk tertib administrasi dalam pencatatan keuangan, sehingga turut serta membantu dalam pengelolaan keuangan.
“Secara tidak langsung hal ini akan mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi dalam pencatatan keuangan,” jelas Widi.
Hal tersebut bisa bermanfaat terutama bila pelaku usaha membutuhkan kerjasama lebih lanjut dengan pihak bank.
Bahkan tambah Widi, pemerintah akan dapat terbantu dalam hal kebutuhan pajak, karena seluruh transaksi sudah tercatat.
“Pemerintah juga dapat terbantu dalam hal kebutuhan pajak, karena seluruh transaksi sudah tercatat,” pungkas Widi.(GaluhId/Ardiansyah)