Ciamis, galuh.id – Kantor KPU Kabupaten Ciamis diserang ratusan orang, mereka berunjukrasa karena memprotes kejanggalan dalam penghitungan surat suara yang dinilai tidak sesuai.
Massa kemudian dihadang oleh para polisi dari Polres Ciamis, kondisi sedikit memanas karena perwakilan massa tidak diizinkan masuk ke kantor KPU untuk mempertanyakan kejanggalan tersebut pada Ketua KPU.
Kepolisian Polres Ciamis bertindak persuasif dengan mengerahkan pasukan huru-hara dan mobil water canon untuk mengendalikan massa. Massa mulai bertindak brutal dengan melempari bekas kemasan air minum ke arah kepolisian yang menghadang.
Suasana makin tidak kondusif, tetapi jangan khawatir kejadian tersebut hanya simulasi yang dilakukan oleh Polres Ciamis beserta TNI di Lapang Lokasana, Ciamis, Selasa (26/02/2019). Simulasi ini dilakukan dalam rangka latihan untuk mengatasi situasi yang tidak diinginkan saat pemilihan presiden dan pemilihan legislatif yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 17 April 2019.
“Hari ini kita melaksanakan simulasi pengamanan TPS yang melibatkan semua penyelenggara yang ada di TPS,” kata Kapolres Ciamis, AKBP Bismo Teguh Prakoso saat ditemui di lokasi simulasi.
Polres Ciamis juga mengundang instansi terkait seperti: KPU, TNI, Bawaslu, DPRD dan dinas-dinas terkait. Kegiatan yang dimulai dari pukul 07.00 WIB ini berakhir pada pukul 11.00 WIB.
Bismo menambahkan simulasi tersebut merupakan simulasi kejadian yang tidak diinginkan, yaitu apabila ada masyarakat yang tidak puas terhadap pelaksanaan pemilu. “Kami sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tindakan-tindakan persuasif dengan penanganan terhadap kejadian tersebut,” katanya.
Polres Ciamis juga menyiapkan pasukan untuk mengamankan Pemilu 2019 dimana setiap 10 TPS yang berdekatan akan dijaga oleh 2 anggota kepolisian.
“Mudah-mudahan dalam perhelatan pemilihan presiden atau pemilihan legislatif di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran ini berjalan aman dan kondusif,” pungkasnya.
(Arul)
