Ciamis, galuh.id – Demo di Ciamis digelar ratusan ulama dan santri dari berbagai daerah se-Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Forum Aksi Solidaritas Umat islam Ciamis. Para peserta aksi berkumpul di Alun-alun Ciamis yang dilanjutkan long march ke Mapolres Ciamis, Senin (28/5/2019).
“Kami dengan para ulama dan santri melakukan aksi damai ini atas dasar keprihatinan terhadap korban meninggal, seperti penyelenggara pemilu KPPS dan korban meninggal pada saat aksi damai tanggal 21-22 Mei di Jakarta, sehingga kami yang tergabung Forum Aksi Solidaritas Umat Islam akan menyampaikan 6 pernyataan sikap di hadapan Mapolres Ciamis” ujar Ustad Deden Badrul Kamal, koordinator aksi saat berorasi di Alun-alun Ciamis, Senin (28/5/2019).
Deden dalam orasinya di Mapolres Ciamis menyampaikan 6 pernyatakan sikap. Diantaranya menuntut kepada Pemerintah agar segera membentuk tim pencari fakta atas meninggalkan 650 orang anggota KPPS, mengutuk keras oknum Brimob yang menimbulkan jatuhnya korban dalam aksi kedaulatan rakyat yang digelar pada 22 Mei 2019 lalu.
Selain itu, peserta aksi menuntut pemerintah mengeluarkan dan mencabut laporan terhadap santri tahanan politik, meminta kepada aparat kepolisian agar bekerja jujur dan adil dalam pengawasan Pemilu, stop diskriminasi dan intimidasi terhadap ulama dan santri dan mengecam keras aparat kepolisian yang berlalu tidak adil kepada masyarakat yang menyampaikan aksi demonstrasi dalam menuntut keadilan.
Sementara itu Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso menyambut baik ratusan ulama dan santri di depan Mapolres Ciamis. Kapolres berjanji akan menyampaikan tuntutan yang disampaikan oleh peserta aksi ke pimpinannya.
“Alhamdulilah aksi ini berjalan lancar dan damai dan kami berjanji akan menyampaikan tuntutan yang disampaikan oleh para ulama dan santri ke pimpinan saya,” ucapnya. (galuh.id/fahmi)
