Berita Jabar, galuh.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lahan bekas tambang di Sukabumi, yang akan diubah menjadi kawasan pariwisata dan pengembangan agrikultur.
Lahan bekas pertambangan pasir silika milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) ini telah habis masa berlaku Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Kini, lahan bekas tambang tersebut akan diubah jadi kawasan pariwisata dan pengembangan agrikultur.
Kondisi lahan seluas 85 hektare itu sekarang mulai produktif dengan vegetasi dan pepohonan lebat. Hanya ada sebagian kecil bebatuan sisa tambang yang dibiarkan untuk keperluan penelitian.
”Dulunya penuh bebatuan seperti di planet mars. Sekarang hanya sekian persen bekas pertambangannya. Sengaja dibiarkan untuk penelitian,” ujar Ridwan Kamil, Jumat (24/7/2020).
Tambang di Sukabumi
Ia menekankan pemanfaatan lahan bekas tambang harus memiliki tiga nilai yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi. Agar nantinya dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
“Kalau hanya lingkungan sosial saja tapi ekonominya tidak ada, tidak akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar,” ujar Gubernur yang kerap disapa Kang Emil ini.
Ia juga meminta kepada PT SBI untuk segera mempresentasikan rencana pengembangan lahan bekas tambang di tahun ini, lengkap dengan proyeksi bisnisnya.
Apabila berhasil dalam 3 sampai 5 tahun, Emil yakin kawasan ini akan menjadi percontohan
pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi berdaya guna dan ramah lingkungan.
“Saya minta tahun ini dipresentasikan. Apakah pariwisata atau pertanian yang tangguh dari disrupsi Covid- 9 dan bernilai ekonomi seperti jahe merah,” katanya saat meninjau lahan bekas tambang di Sukabumi.
Ajak Pihak Lain yang Berpengalaman
Sebagai bentuk dukungan Pemda Provinsi Jabar, Gubernur akan mempertemukan PT SBI dengan stakeholders lain, yang lebih paham mengelola ekonomi pariwisata skala besar.
Karena pemanfaatan kawasan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Tapi juga harus menggandeng pihak lain yang lebih berpengalaman.
“Saya akan carikan nanti. Orang-orang yang paham mengelola ekonomi pariwisata berskala besar. Saya sarankan jangan dikelola sendiri, tapi mengajak berpartner,” tuturnya.
Pemda Provinsi Jabar juga akan meneliti produk pertanian yang cocok ditanam di ketinggian dan jenis tanah di lahan tersebut, serta bernilai ekonomi tinggi di pasaran. (GaluhID/Evi)