Berita Ciamis, galuh.id – Karena sayang saudara, perantau asal Ciamis tepatnya di Desa Kertabumi, Kabupaten Ciamis memutuskan untuk tidak mudik, keputusan tersebut diambil karena kondisi saat ini.
Seperti diketahui bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis mengimbau pada perantau untuk menahan rasa rindu pada saudara dan kampung halaman serta keluarga.
Sesuai dengan Surat Edaran Bupati Ciamis nomor: 443/44-Huk/2020 tentang Karantina Lokal Terbatas Guna Antisipasi Penyebaran Virus Covid-19 di Kabupaten Ciamis.
Tercantum pada point satu, mengimbau pada seluruh warga masyarakat Kabupaten Ciamis yang berada di perantauan untuk menunda kegiatan pulang kampung.
Hal tersebut yang menjadi alasan salah satu keluarga asal Desa Kertabumi Kabupaten Ciamis untuk menunda mudik sampai kondisi memungkinkan untuk mudik.
Perantau Asal Ciamis Berada di Zona Merah
Terlebih saat ini keluarga tersebut berada di wilayah zona merah yaitu Tangerang, maka dengan berat hati mereka memutuskan tidak mudik.
Seperti yang diungkapkan Aip Firmansyah, keluarganya menahan diri untuk mudik bertemu dengan saudara-saudaranya di Ciamis, apalagi biasanya menjelang Ramadhan sudah biasa mudik.
Aip bersama istri dan ibunya tinggal di Perum Kirana Surya Cisoka Tangerang Provinsi Banten, dan Aip bekerja di pabrik karton.
“Meskipun berat kami putuskan untuk tidak mudik kami sadari kondisi saat ini terlebih kami berada di zona merah,” jelas Aip.
Aip beserta Istri dan ibunya memutuskan untuk menunda bertemu dengan saudara di Ciamis dan tidak tahu sampai kapan penundaan tersebut.
“Kami tidak tahu sampai kapan, intinya sampai dengan kondisi pulih, hanya dengan ini kami membantu,” ungkap Aip melalui pesan WA.
Aip menambahkan saat ini semua harus mengerti dan hilangkan ego masing-masing, serta sabar menunda rasa rindu pada saudara di Ciamis.
Keputusan perantau asal Ciamis tidak mudik ini merupakan kesepakatan bersama dengan saudara di Ciamis, semua memakluminya bahkan Idul Fitri pun belum tentu bisa mudik.
“Berat iya karena saudara saya ada di Ciamis, biasanya kumpul sebelum Ramadhan dan ziarah ke makam almarhum ayah,” jelas Aip.
Hal senada disampaikan ibunya Aip, Nia Kurniasih yang mengikuti dan menerima kenyataan tidak mudik ke Ciamis bertemu dengan putranya.
“Mau gimana lagi ini yang terbaik, saya tidak ketemu anak dan cucu di Ciamis tapi kondisinya tidak memungkinkan,” jelasnya.
Aip mengajak pada perantau yang lainnya meskipun berat dan keadaan ekonomi sulit untuk tetap bersabar dan menahan diri.
“Harus kita hadapi demi saudara di Ciamis, meskipun berat karena ekonomi kita pasti bisa dan semoga ini cepat berlalu,” pungkasnya. (GaluhID/Ardiansyah)