Berita Ciamis, galuh.id – Pemerintah kabupaten (pemkab) Ciamis melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Ciamis meluncurkan program Sedekah Sampah.
Program ini sebagai upaya pemkab dalam membantu pengendalian sampah di Ciamis sekaligus ladang amal bagi masyarakat.
“Program sedekah sampah merupakan salah satu solusi pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui pendekatan kesehatan dan agama,” kata Kepala Dinas DPRKPLH, Taufik Gumelar, Rabu (10/6/2020).
Selain dapat membantu pengelolaan sampah di lingkungannya, masyarakat juga sekaligus bisa beramal dengan menyumbangkan sampah yang dimilikinya melalui bank sampah di wilayahnya.
Masyarakat juga bisa menyumbangkan sampah melalui Bank Sampah Ciamis yang berlokasi di Jalan Mr. Iwa Somantri, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis.
Hasil sampah yang terkumpul akan di konversi dengan uang. Selanjutnya akan disetorkan melalui BAZ Kabupaten Ciamis atau secara langsung di salurkan kepada Anak Yatim pada kegiatan tertentu.
“Untuk bersedekah caranya sangat mudah. Masyarakat tinggal masukkan bekas botol minuman, gelas plastik, plastik/kresek yang bersih dari sampah organic ke keranjang sedekah sampah. Nantinya akan diambil oleh petugas,” jelas Taufik.
Untuk memudahkan masyarakat bersedekah, DPRKPLH akan memasang Keranjang Sedekah Sampah di tempat pelayanan umum, seperti di Alun-alun Ciamis, Taman Lokasana, Terminal, Stasiun Kereta dan seluruh OPD di Kabupaten Ciamis.
Inovasi Menjadi Sebuah Solusi
Sebagai informasi, dinas DPRKPLH Ciamis memiliki inovasi pengelolaan sampah melalui bank sampah dan magot yang tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten Ciamis.
Inovasi itu menjadi sebuah solusi bagi masyarakat Ciamis di tengah lesunya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Taufik berkata, saat masyarakat menabung di bank sampah, nantinya sampah itu akan menjadi nilai ekonomi yang tinggi. Sebab, terbukti ada masyarakat yang mendapat uang hingga puluhan juta rupiah.
”Ada masyarakat yang dapat uang sampai jutaan rupiah. Saat dia rajin setorkan sampahnya ke bank sampah,” kata Taufik.
Dengan adanya bank sampah, dapat menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat di Ciamis. Terlebih di saat pandemi Covid-19, volume sampah rumah tangga mengalami peningkatan.
Peningkatan volume sampah itu menjadi peluang bagi semua pihak untuk menambah penghasilan. Nantinya, sampah yang dihasilkan masyarakat disetorkan ke bank sampah.
Taufik berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkan inovasi pengelolaan sampah melalui bank sampah dan magot. Dengan begitu, maka dapat menjadi menopang penghasilan ekonomi masyarakat. (GaluhID/Evi)