Ciamis, galuh.id – Gelaran Ciamis Open Marching Band ke-9 yang diselenggarakan oleh Pro ATS (Profesional Articulate Tune and Sound) berlangsung dengan penuh antusias di Gedung Gelanggang Galuh Taruna (GGT), Minggu (23/2/2025).
Kompetisi ini menjadi wadah bagi para peserta untuk menampilkan keterampilan dalam mengolah harmoni antara gerak, nada, serta kekompakan dalam seni marching band.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Ciamis, Andang Firman Triyadi, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, pembina, dan panitia yang telah berkontribusi dalam pengembangan marching band di Ciamis.
Menurutnya, kompetisi ini bukan sekadar ajang unjuk kebolehan, tetapi juga menjadi bagian dari pembentukan karakter, kedisiplinan, dan sportivitas generasi muda.
“Marching band adalah seni yang mengombinasikan langkah, nada, dan gerak yang harus dilatih dengan serius dan konsisten. Tidak hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga melatih disiplin, kerja sama tim, dan daya tahan fisik,” ujar Andang dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam marching band tidak hanya ditentukan oleh bakat semata, tetapi juga oleh usaha dan kerja keras yang dilakukan secara berkelanjutan.
Ia pun mengingatkan agar setiap peserta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dalam setiap kompetisi yang diikuti.
Dalam dunia kompetisi, kemenangan dan kekalahan adalah hal yang lumrah.
Oleh karena itu, Andang mengingatkan para peserta untuk tidak mudah terpengaruh oleh hasil pertandingan dan tetap fokus pada proses pembelajaran yang diperoleh dari setiap pengalaman.
“Menang dan kalah itu biasa. Jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan atau menuduh juri tidak profesional. Semua memiliki standar dan ketentuannya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana kita terus berlatih dan meningkatkan kemampuan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kegiatan seperti marching band di tengah era digital yang membuat banyak anak muda lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai.
Menurutnya, keterlibatan dalam marching band mampu membangun interaksi sosial yang lebih baik serta memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas dalam tim.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan marching band di Ciamis, Andang berharap agar kegiatan ini terus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun masyarakat luas.
Ia menekankan bahwa keterbatasan fasilitas atau alat musik tidak boleh menjadi hambatan dalam berkarya dan berprestasi.
“Jangan jadikan keterbatasan alat sebagai alasan untuk tidak berkembang. Dengan semangat dan motivasi yang tinggi, kita bisa membawa marching band Ciamis lebih maju, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga di Jawa Barat dan bahkan nasional,” pungkasnya.
Gelaran Ciamis Open Marching Band ke-9 ini diharapkan menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dalam seni musik dan olahraga.
Lebih dari sekadar kompetisi, acara ini menjadi wadah untuk membangun karakter, kedisiplinan, dan jiwa sportivitas yang akan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan. (GaluhID/Tegar)