Jumat, Oktober 18, 2024

Sekda Ciamis Soroti Angka Stunting Capai 25%

Baca Juga

Ciamis, galuh.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi menyoroti angka stunting yang saat ini mencapai 25%.

Hal itu disampaikan Andang saat menghadiri rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ciamis tingkat Kabupaten 2024 dengan tema “Ayo Cegah Stunting Sebelum Genting” di Aula PKK Ciamis, Kamis (17/10/2024).

Andang juga menyoroti pentingnya pendataan akurat dan upaya serius dalam menurunkan angka stunting.

Baca Juga: Polres Ciamis Gelar Nobar Timnas, Pererat Kebersamaan dan Nasionalisme

Dalam sambutannya, Andang menyampaikan masalah stunting di Kabupaten Ciamis sudah terdeteksi sejak 2020, ketika ia menjabat sebagai Kepala Bappeda.

Saat itu, angka stunting masih berada di kisaran 3,5%. Namun, berdasarkan survei terbaru, angka stunting meningkat signifikan hingga mencapai 25%.

“Kami sudah berupaya dengan berbagai aktivitas, namun penurunan angka stunting ini sangat sulit. Hal yang paling penting adalah mengetahui data yang akurat tentang siapa dan di mana anak-anak yang mengalami stunting agar kita bisa melakukan intervensi yang tepat,” ujarnya.

Andang juga mengimbau agar semua pihak, mulai dari SKPD, Kecamatan, hingga Desa, lebih aktif dalam proses pendataan dan melakukan intervensi berbasis data.

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan survei Status Gizi Indonesia (SSGI) untuk memperoleh data yang valid.

“Walaupun survei SSGI hanya mencakup 27 desa, kita perlu memiliki data sendiri sebagai pembanding, karena Ciamis memiliki 265 desa. Dengan data yang jelas, kita bisa merumuskan langkah-langkah konkret untuk menurunkan angka stunting. Baik melalui intervensi gizi seperti memberikan telur, daging ayam, atau sayuran kepada keluarga yang membutuhkan,” jelasnya.

Sekda Ciamis Ajak Camat Berperan Aktif Kumpulkan Data Stunting di Wilayahnya

Ia juga mengajak seluruh camat dan sekretaris kecamatan untuk berperan aktif dalam pengumpulan data stunting di wilayahnya, serta berkoordinasi dengan dinas terkait seperti kesehatan, pertanian, dan peternakan.

“Pendataan ini harus selesai paling lambat Desember, dan diharapkan pada bulan November sudah ada hasil yang signifikan. Kecamatan dan desa harus memahami peran masing-masing dalam menangani stunting. Termasuk penyediaan anggaran yang sudah disiapkan melalui APBD sebesar Rp2,6 triliun,” tambahnya.

Andang berharap, dengan upaya bersama, angka stunting di Kabupaten Ciamis dapat turun dari 25% menjadi 14%. Bahkan diharapkan bisa di bawah 10%.

“Kami ingin membentuk grup WhatsApp untuk memudahkan koordinasi dan pertukaran informasi. Terutama mengenai keluarga yang membutuhkan bantuan gizi, agar intervensi bisa dilakukan secara lebih efektif dan merata,” ujarnya mengakhiri.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting dan Inflasi, Pj Bupati Ciamis Beri Bantuan Pangan

Rapat ini juga diharapkan menjadi titik awal bagi Kabupaten Ciamis untuk meningkatkan upaya dalam penurunan angka stunting. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait. (GaluhID/Tegar)

- Advertisement -
- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Pabrik Kopra di Banjaranyar Ciamis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta

Ciamis, galuh.id - Pabrik kopra di Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar pada Jumat (18/10/2024) dini...

Artikel Terkait