Berita Ciamis, galuh.id – Sekolah tatap muka di Ciamis diizinkan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Namun, hanya 30 persen Kecamatan di Ciamis yang masuk zona hijau.
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Ciamis Bayu Yudiawan mengatakan, Ciamis dari hasil evaluasi kewaspadaan masuk zona biru untuk Jabar. Secara nasional masuk zona kuning (risiko rendah).
”Ada beberapa kecamatan di Ciamis zero kasus. Jumlahnya 30 persen dari 27 Kecamatan,” ujar Bayu, Kamis (30/7/2020).
Bayu menjelaskan, secara teknis pihaknya menunggu kajian dari Pikobar. Hal itu menjadi dasar Gugus Tugas untuk pembukaan sekolah. Dengan melihat implementasi penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Jabar Boleh, Ini Syaratnya
Meski sudah ada aba-aba untuk sekolah kembali buka, kata Bayu, tapi secara resmi menunggu SK atau edaran.
Gugus Tugas Ciamis juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah, tentang kesiapan upaya pencegahan penularan Covid-19. Karena meskipun zona hijau, potensi penularan bisa terjadi.
“Kalau sudah siap tentu boleh buka. Insya allah dalam seminggu ini bisa selesai. Di awal Agustus untuk membolehkan sekolah menggelar KBM tatap muka,” jelasnya.
Sekolah Tatap Muka di Ciamis Diizinkan Untuk SMA/SMK
Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Tatang menerangkan, untuk tahap awal ini hanya SMA/SMK yang boleh buka. Itu pun kewenangannya ada di Provinsi Jabar.
Namun, pihaknya telah melakukan rapat dan sosialisasi dalam persiapan sekolah belajar tatap muka.
“Sudah dipersiapkan. Ketika zona hijau melakukan tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan. Guru, Kepala sekolah, pengawas maupun peserta didik harus siap,” ujarnya.
Protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah antara lain pakai masker, menyediakan sarana cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dengan Thermo Gun.
Kemudian lingkungan sekolah disemprot desinfektan dan jaga jarak antar bangku sekitar 1,5 meter. Bahkan, tak menutup kemungkinan dengan sistem sif kelas.
”Sekarang tahapannya SMA/SMK dulu. Ketika berjalan lancar, baru SMP dan SD juga dibuka. Sampai saat ini Ciamis masih zona kuning. Jadi proses belajar masih daring dan mobile teacher,” katanya.
Bertahan Pada Pembelajaran Daring
Meski demikian, Disdik Ciamis juga perlu melakukan musyawarah dengan sekolah, pengawas dan komite untuk kembali melaksanakan belajar tatap muka.
Sebab, sulit mengawasi anak didik ketika pulang atau sebelum berangkat sekolah. Khawatir anak didik berkumpul tak langsung pulang. Karena tak semua di lingkungan sekolah. Ada yang naik angkot.
Sehingga pihaknya lebih berpikir untuk bertahan menjalankan program pemerintah dengan belajar sistem daring.
”Lebih baik menunda tatap muka daripada terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)