CIAMIS – Friendly match yang mempertemukan tuan rumah PSGC Ciamis menjamu tamunya dari Ibu Kota Tunas Betawi FC berlangsung sangat seru. Sejak awal peluit dibunyikan. PSGC langsung menekan pertahanan lawan pada menit-menit awal hingga beberapa peluang tercipta, 10 menit pertandingan berjalan ada 3 peluang emas dari Arip Budiman yang masih gagal dikonversi menjadi gol. Pada menit ke 17 sepakan kaki kiri Ade Rahayu masih lemah hingga dapat diamankan oleh penjaga gawan Iman.
PSGC baru membuka keunggulan pada menit ke 22 lewat tendangan dari luar kotak penalti Arip Budiman yang menghujam keras. Peluang demi peluang terus didapatkan anak-anak asuh Heri Rafni Kotari ini. Kali ini free kick Denia Nurfadilah masih dapat ditepis. PSGC kembali menambah keunggulan pada menit ke 29, assist seorang Dika Pratama dapat dikonversi menjadi gol cantik oleh Japar.
Babak pertama permainan didominasi Laskar Singa Cala. Serangan yang dimotori oleh Dika Pratama dan Aldi Imron ini kerap kali merepotkan barisan belakang Tunas Betawi FC. Terbukti PSGC kembali menambah keunggulan lewat aksi Dika Pratama menit ke 35. Skor 3-0 bertahan hingga peluit babak pertama dibunyikan.
Pada babak kedua, PSGC Ciamis masih dominan dalam menguasai jalannya pertandingan. Permainan cepat one two touch yang mengandalkan akselerasi pemain sayap dan tengah ini menjadi kunci utama PSGC dalam membombardir lawan.
Kendati demikian, Tunas Betawi juga memiliki peluang setelah melakukan beberapa pergantian pemain. Tendangan dua belas pass yang dilesatkan pemain nomor punggung 17 masih melambung di atas mistar gawang Iwan MD.
Hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan, PSGC tak mampu menambah keunggulan. Skor akhir 3-0 bagi kemenangan PSGC.
Kekalahan ini tidak menjadi beban buat pelatih Tunas Betawi FC, Phei Brasco yang mengatakan bahwa secara performa pemain Tunas Betawi FC jauh kelas dengan pemain PSGC. “Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami, saya sangat mengapresiasi kepada para pemain yang berlaga.”
Sedangkan Asisten Pelatih PSGC, Ayi Daud berkomentar, “pemain lokal secara keseluruhan belum terprogram. Namun pemain lokal yang baru sudah kelihatan progresnya. Terlihat dalam segi permainan mereka tidak kalah bersaing dengan pemain yang sudah berpelangalaman” jelasnya.
(Ar7/GALUH.ID)