Disnaker Ciamis memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk menyelenggarakan pelatihan menjahit di Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu.
Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan baru yang dapat mendukung kemandirian ekonomi peserta.
Pelatihan yang berlangsung selama 12 hari, dari 13 hingga 24 Desember 2024, diikuti oleh 25 peserta yang mayoritas merupakan buruh tani tembakau.
Seluruh kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh DBHCHT, yang diarahkan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sesuai dengan peraturan daerah.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Ciamis, Ayi Daud, menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peserta.
Selain itu, kata Ayi, juga membekali mereka dengan keterampilan yang dapat menjadi sumber penghasilan tambahan.
Menurut Ayi, pemilihan peserta berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan DBHCHT, seperti buruh tani tembakau atau masyarakat lainnya yang memenuhi persyaratan.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru tetapi juga mendukung mereka untuk lebih mandiri,” kata Ayi.
Sertifikat Kompetensi dan Mesin Jahit Gratis
Keistimewaan dari program ini adalah pemberian sertifikat kelulusan kepada setiap peserta setelah mereka berhasil mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sertifikat ini menjadi bukti keahlian yang diakui secara resmi dan dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang kerja lebih luas.
Selain itu, masing-masing peserta juga menerima satu unit mesin jahit gratis sebagai modal awal mereka untuk memulai usaha di bidang menjahit.
Dengan pemberian mesin jahit, Ayi berharap peserta dapat langsung mempraktikkan keterampilan mereka dan memanfaatkan alat tersebut untuk menciptakan peluang usaha baru.
Instruktur Berpengalaman dan Materi Praktis
Pelatihan ini didukung oleh instruktur-instruktur berpengalaman dari Disnaker Ciamis.
Materi pelatihan mencakup teknik dasar menjahit hingga pengelolaan usaha mandiri, sehingga peserta tidak hanya terampil dalam menjahit, tetapi juga memahami cara mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
“Kami ingin memberikan bekal yang lengkap kepada para peserta,” tambah Ayi.
Selain keterampilan teknis, Disnaker Ciamis juga membekali peserta dengan wawasan tentang bagaimana menjahit bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang.
Fokus DBHCHT untuk Pemberdayaan Ekonomi
Tahun ini, DBHCHT di Kabupaten Ciamis sepenuhnya difokuskan pada program pelatihan menjahit yang diadakan oleh Disnaker.
Program ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah daerah dalam memanfaatkan dana tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah yang terdampak industri tembakau.
Ayi menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan kepada peserta, tetapi juga berkontribusi pada penguatan ekonomi lokal.
Program ini bisa menjadi peluang baru untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di Desa Ciomas.
“Kami akan terus memantau dan berupaya agar hasil dari pelatihan ini benar-benar memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” tutupnya.
Dengan adanya pelatihan ini, Desa Ciomas memiliki peluang besar untuk menjadi pusat produksi usaha kecil di bidang jahit-menjahit.
Mesin jahit yang dibagikan gratis kepada peserta dapat menjadi langkah awal untuk membangun usaha rumahan yang produktif.
Jika dimanfaatkan secara optimal, program ini dapat menciptakan efek domino berupa peningkatan pendapatan masyarakat, pengurangan pengangguran, hingga penguatan ekonomi desa secara keseluruhan. (GaluhID/Resa)