Oleh karena itu, simulasi atau pelatihan penyelamatan ini dilakukan sebagai bentuk siap siaga Ciamis dalam menghadapi bencana.
“Kita melakukan latihan ketika terjadi kejadian bencana alam. Intinya penyelamatan,” ucap Herdiat, saat apel siap siaga bencana.
Dalam penanganan bencana ini, lanjut Herdiat, tidak hanya pemerintah. Tapi seluruh elemen pun ikut terlibat termasuk masyarakat.
Ia menerangkan, berdasarkan prakiraan dari BMKG, cuaca ekstrim dengan intensitas hujan tinggi terjadi selama bulan Oktober hingga Februari 2022.
Oleh sebab itu, perlu meningkatkan kewaspadaan supaya ketika terjadi bencana bisa langsung ada penanganan cepat.
“Perkiraan cuaca ekstrim intensitas hujan cukup tinggi dari Oktober hingga Februari. Mudahan mudahan tak ada bencana yang tidak diinginkan,” katanya.
Secara umum, kata Herdiat, sarana dan prasarana (sarpras) penanganan bencana sudah lengkap. Namun perlu ada penambahan alat selam.
“Dalam penanganan bencana ini seluruh pihak turut terlibat bahu membahu,” jelasnya. (GaluhID/Evi)