Ciamis, galuh.id – Wakasek Kesiswaan SMAN 3 Ciamis, Dhani Ardian berharap sistem zonasi tidak berpengaruh terhadap sertifikasi guru di Ciamis.
“Dampak dari sistem zonasi tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap kuota murid, tetapi berdampak juga terhadap jam mengajar bagi guru,” kata Dhani kepada Galuh ID, Kamis (18/7/2019).
Kata dia, ketika sekolah mendapat murid sedikit, maka jam mengajar guru juga menjadi berkurang. Karena itu, Dhani berharap diterapkannya sistem zonasi tersebut tidak berpengaruh terhadap sertifikasi.
“Mudah-mudahan tidak mempengaruhi juga terhadap sertifikasi,” harapnya.
Dhani menambahkan sistem zonasi yang diterapkan pemerintah untuk Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada awal ajaran tahun 2019 memberi dampak negatif bagi SMAN 3 Ciamis.
Salah satunya, siswa pendaftar ke SMAN 3 Ciamis menjadi sedikit, dibandingkan pada tahun sebelumnya yang belum menerapkan sistem zonasi.
“Sistem zonasi tersebut sangat mempengaruhi bagi instansi SMAN 3 Ciamis, di tahun ini hanya ada 152 siswa-siswi baru, bisa dibilang kami kekurangan murid baru,” katanya.
Dijelaskannya, sebelum diterapkannya sistem zonasi sekolah SMAN 3 Ciamis pada Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak sulit mencari siswa-siswi baru.
“Sebelum diterapkan sistem zonasi yang mendaftar ke SMAN 3 Ciamis sangat banyak, malahan dari perbatasan Kabupaten Ciamis aja ada yang sekolah ke sini seperti dari Rajadesa, Rancah, Panawangan,” kata dia.
Murid baru yang mendaftar SMAN 3 Ciamis juga sedikit lantaran sekolah ini juga tercatat satu zonasi dengan SMAN 1 Ciamis dan SMAN 2 Ciamis.
“Ditambah satu zonasi dengan SMAN 1 Ciamis dan SMAN 2 Ciamis, malah kami tambah sulit mendapat siswa-siswi,” katanya. (Galuh.id/Dede)