Ciamis, galuh.id – SMKN 1 Ciamis secara simbolik memberikan penghargaan kepada para siswa yang berprestasi di Aula SMKN 1 Ciamis, Jum’at (2/8/2019).
Dra. Ika Karniadi Sardi M.MP.d, Kepala Sekolah SMKN 1 Ciamis mengatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada siswa yang berprestasi darijalur akademis dan non akademis.
“Hari ini kita berikan penghargaan kepada siswa yang berpestasi dalam bidang akademik dan non akademik, ada 28 mata lomba yang mendapat penghargaan. Penghargaan ini kami berikan dengan pembebasan biaya iuran bulanan sesuai dengan tingkat dan jenjang perolehan kejuaraan Kabupaten, Priangan Timur, Provinsi dan Nasional,” ujar Ika.
Dari pantauan Galuh ID, penghargaan secara simbolik diberikan oleh pihak sekolah melalui kepala sekolah dan Komite Sekolah kepada tim Voli Putri yang menjadi juara 2 tingkat provinsi tahun 2019.
Kata Ika, tim voli putri mendapatkan hadiah uang total sebesar Rp 16 Juta. Uang tersebut dibagikan kepada semua pemain voli putri yang ikut bertanding. Selain itu, mereka pun dibebaskan iuran selama 11 bulan ke depan.
Ika mengatakan, pihak sekolah setiap tahun memberikan bantuan pembebasan keuangan kepada siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik.
Namun ada persyaratan yang harus dipenuhi, yakni memiliki Kartu Keterangan Tidak Mampu dan mengajukan surat permohonan bantuan dari orang tua.
Selanjutnya akan dilakukan verifikasi oleh pihak sekolah ke rumah orang tua. Pihak sekolah akan mengutus guru BK untuk melakukan verifikasi.
Semua persyaratan yang sudah terkumpul ditambah hasil verifikasi akan diserahkan kepada ketua komite untuk selanjutnya diputuskan bersama kepala sekolah.
Ika menambahkan apabila sudah tidak ada kewajiban keuangan, maka nilai uang tersebut diberikan seluruhnya kepada siswa.
“Apabila siswa masih mendapatkan pembebasan iuran, kemudian siswanya sudah lulus, maka uang nilai tersisa diberikan kepada siswa seluruhnya,” paparnya.
SMKN 1 Ciamis tercatat sudah memberikan bantuan pembebasan keuangan kepada 45 siswa tidak mampu pada tahun ajaran 2018-2019. Sampai saat ini pembebasan tersebut masih berjalan.
“Iya kami sudah memberikan bantuan keuangan kedapa 45 siswa tidak mampu tahun ajaran 2018-2019 yang saat ini sudah berjalan,” katanya.
Selain itu, kata Ika, pihak sekolah memiliki program Sapujaga yang merupakan hasil dari infak para guru untuk diberikan kepada siswa yang tidak mampu. Saat ini yang sudah dibantu sebanyak 44 siswa yang besarannya 175.000/siswa tiap bulan.
“Kami pun memiliki program Sapujaga yang tujuannya untuk menyapu para siswa tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan, uang tersebut hasil infak para guru dan yang lainnya,” pungkasnya. (galuh.id/Arul)