Jaelani mengaku heran para buruh ini meminta THR sesuai lama mereka bekerja, padahal dulu dengan PT APL, bukan dengan PT Layo.
“Kalo yang sama PT Layo kan kerjanya juga belum maksimal, ada yang baru seminggu dan beberapa hari, tapi mereka minta THR. Saya kan heran,” ucapnya.
Menyikapi hal tersebut, Ahmad Jaelani menilai para buruh mungkin tidak paham terkait peraturan tentang tenaga kerja.
Makanya, mereka jadi menggelar aksi dan menuduhnya menggelapkan uang THR.
“Saya tegaskan lagi, saya tidak menggelapkan uang THR buruh, malahan saya tadinya mau memberikan surprise ke mereka,” katanya.
“Karena kalo memaksakan dengan kondisi sesungguhnya, jumlah THR yang buruh terima akan bernominal kecil sekali,” tutupnya.
Berita sebelumnya, ratusan buruh unjuk rasa ke PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman Kota Banjar, Sabtu (6/4/2024).
Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena pihak perusahaan tak kunjung membayarkan THR.
Empat hari menjelang Lebaran, perusahan ini belum juga memberi THR kepada para buruh.
Mereka kecewa atas ketidakadilan dari pihak perusahaan hingga akhirnya melakukan aksi unjuk rasa.
Pihak perusahaan akhirnya membayar THR para buruh meski tidak 100 persen. (GaluhID/Diana)
Editor : Evi