Jumat, November 22, 2024

Sudah Ada Sejak 1939, Ini Upaya Dinas KUKMP Kenalkan Batik Khas Ciamis

Baca Juga

Berita Ciamis, galuh.id – Batik Ciamis, Jawa Barat bisa jadi kalah pamor dengan batik dari daerah lain. Namun Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Ciamis terus berupaya melestarikan dan mengenalkan batik khas Ciamis.

Galuh ID mewawancarai Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Ciamis untuk mencari tahu sejauh mana upaya untuk melestarikan batik khas Ciamis ini.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Ciamis, David Firdha yang ditemui Galuh ID, Selasa (2/12/2020) membeberkan sejarah batik Ciamis hingga potensinya sebagai salah satu sentra ekonomi masyarakat.

Berikut petikan wawancara Galuh ID dengan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Ciamis.

Galuh ID: Bagaimana potensi Batik di Ciamis, mengingat Ciamis selama ini kurang terkenal dengan batiknya?

David Firdha: Batik Ciamis adalah istilah penamaan batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik dari Tatar Galuh Ciamis. Sudah berkembang sejak lama seiring dengan didirikannya Koperasi Rukun Batik yang berbadan hukum Opricthing Acte Batik Cooperatie Rukun Batik pada tahun 1939.

Pada waktu itu anggota Gabungan Koperasi batik Indonesia (GKBI) ada 40 Koperasi di Indonesia. Dan angoota GKBI Jabar adalah Ciamis, Tasik, Garut, Cirebon, Indramayu dan Jakarta sisanya tersebar di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada tahun 1990-an Batik Ciamis dijual ke Jakarta bahkan sampai ke luar Jawa, diantaranya ke Ujung Pandang, Palembang, Bukittinggi, Aceh. Produksi saat itu mencapai 300 kodi perhari.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa seiring dengan perjalanan waktu, mungkin dikarenakan para perajin batik Ciamis tidak ada lagi penerusnya.

Selain itu letusan Gunung Galunggung yang membuat perekonomian menurun, devaluasi dollar yang mengakibatkan harga bahan baku yang naik signifikan merupakan faktor-faktor yang membuat Batik Ciamis tenggelam dan belum mampu kembali bersaing dan berkontribusi terhadap Batik Jawa Barat dan Nasional.

Apabila dilihat bahwa Batik Ciamis pada Tahun 1990-an mampu berkiprah dan memiliki pangsa pasar tersendiri. Maka bukan hal yang mustahil apabila kita secara bersama-sama dan sinergis meningkatkan upaya menggairahkan kembali Batik Ciamis ke level yang lebih baik lagi dan memberikan kontribusi budaya, seni, dan ekonomi kepada masyarakat.

Galuh ID: Apakah ada yang dinamakan batik asli Ciamis?

David Firdha: Seperti halnya batik dari daerah lain batik Ciamisan mempunyai ciri dengan corak dan warna yang khas, lebih naturalis dan klasik dengan warna dasar putih dan kelir soga atau hitam dengan dominan réréng.

Istilah pengrajin di Ciamis menyebutnya dengan nama ‘Batik Sarian’. Adapun warna lain yang dipakai pada batik Ciamisan adalah warna gading sahéab, pulas taneuh, pulas bata, pulas kopi, kopi tutung dan ungu. Akan tetapi seiring perkembangan jaman dan industri batik di kota Ciamis motif dan corak batik pun kini lebih beragam.

Namun Batik Ciamisan Sarian dengan nuansa klasik tetap menjadi ikon batik Ciamisan dan sudah mendapatkan pengakuan, baik dari pengrajin batik daerah lain atau di masyarakat pecinta batik.

Kesederhanaan dalam batik Ciamisan adalah pengaruh kehidupan dan budaya masyarakat di Tatar Galuh, menurut berbagai sumber batik Ciamisan juga di pengaruhi oleh corak batik dari Jogjakarta.

Sejarah mengatakan ketika berakhirnya perang Diponegoro banyak pengikut pangeran Diponegoro yang hijrah dan berpindah ke Tatar Galuh sehingga akulturasi budaya Yogja dan Ciamis menyatu dalam berkembangnya batik di Tatar Galuh Ciamis.

Selain pengaruh dari batik Jogja, Batik Ciamisan juga dipengaruhi oleh batik pesisiran Indramayu dan Cirebon, dan juga pengaruh dari tetangga yang berbatasan langsung dengan Ciamis yaitu dari Tasikmalaya dan Garut. Masa Keemasan batik asli Ciamis berlangsung pada era tahun 1960 dan hingga awal tahun 1990 an.

Kepada Galuh ID, David Firdha menunjukkan daftar nama motif batik Sarian Ciamisan.

Ini daftar nama Motif Batik yang bisa digunakan dalam Batik Sarian Ciamisan:

Motif Batik Ciamisan Sarian
1Réréng Enéng7Réréng Barong Sintung13Kumeli
2Réréng Séno8Réréng Sintung Titik14Parang Sintung
3Réréng Parang Alit9Réréng  Jénggot15Suliga Polos
4Réréng Useup10Réréng Lasem16Suliga Titik
5Réréng Barong11Réréng Peuteuy Papangkah  
6Réréng Barong Ageung12Réréng Sintung Ageung  

Ini adalah daftar nama Motif Batik selain Sarian yang biasa digunakan dalam Motif Batik Ciamis :

1Motif Galuh Pakuan6Motif Kopi Pecah
2Motif Ciung Wanara7Motif Batu Hiu
3Motif Raflésia8Motif Sekar Jagat
4Motif Belah Ketupat9Motif Sapu Jagat
5Motif Lepaan Kukupu10Motif Ardilaya

Galuh ID: Ada berapa pengrajin batik di Ciamis?

David Firdha: Pada saat ini perajin Batik Ciamis-an yang masih aktif bisa terhitung dengan jari tergabung pada Rukun Batik Ciamis dan itupun hanya memproduksi batik apabila ada yang pesan. Lokasi perajin Batik Ciamis-an berada di Kecamatan Ciamis.

Mulai tahun 2020 ini kita akan berupaya untuk kembali menggairahkan Batik Ciamis dengan pelatihan Batik Tulis dan Cap Ciamis-an dengan peserta adalah pelaku batik, pemuda/generasi muda dan masyarakat yang memiliki apresiasi tinggi terhadap Batik Ciamis. Sinergitas dan kerjasama semua stakeholder untuk lebih mendorong Batik Ciamis ke tahap berikutnya.

Galuh ID: Adakah upaya DKUKMP utk menggaet pemuda mengembangkan batik Ciamis?

David Firdha: Sebagimana disampaikan sebelumnya bahwa perlu upaya yang sinergis antara semua komponen di Kabupaten Ciamis untuk menggairahkan kembali Batik Ciamis. Beberapa tahun belakangan ini banyak event-event yang dilaksanakan yang diharapkan mampu melestarikan dan menggairahkan kembali Batik Ciamis.

Pada bulan November dan Desember 2020 ini sebanyak dua angkatan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan bersama dengan DEKRANASDA Kabupaten Ciamis, PKK Kabupaten Ciamis,  SKPD terkait (DPMPTSP, Disnaker, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga) melaksanakan pelatihan Batik Tulis dan Cap Batik Ciamis-an.

Peserta pelatihan terdiri dari beberapa segmen; Pelaku usaha batik yang masih ada, para pemuda, dan masyarakat yang memiliki apresiasi tinggi terhadap Perkembangan Batik Ciamis.

Setiap angkatan terdiri dari 25 orang peserta sehingga totalnya sebanyak 50 orang, pelatih datang langsung dari Yogyakarta Diharapkan bahwa Batik Ciamis tidak hanya lestari secara seni dan budaya tetapi ke depannya memiliki prospek yang signifikan terhadap perekonomian.

Acara pelatihan Batik Ciamis-an ini dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Ciamis Ibu Hj. Kania Ernawati, S.Sos, M.Si dan jajarannya serta SKPD terkait lainnya. Selain itu dari pelatihan ini terbentuk Paguyuban Batik Ciamis yang ke depannya diharapkan dapat menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam mengembangkan batik khas Ciamis.

(GaluhID/KPL)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dinding Rumah Warga Tambaksari Ciamis Jebol Akibat Dorongan Tanah

Ciamis, galuh.id - Dinding rumah warga di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, jebol akibat dorongan tanah dan resapan air, Kamis...

Artikel Terkait