Olahraga, galuh.id – Sumardji menjadi sorotan saat pasang badan dalam laga Indonesia melawan Bahrain pada matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Bahrain National Stadium pada Kamis (10/10/2024), Sumardji melakukan protes keras kepada wasit keempat.
Penyebab protes Ketua Badan Tim Nasional (BTN) ini adalah perpanjangan waktu yang melebihi batas ketetapan.
Wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf memberikan tambahan waktu enam menit pada babak kedua, namun pertandingan baru berakhir di menit ke-100.
Hal ini memicu ketidakpuasan Sumardji yang sejak awal sudah memantau durasi tambahan waktu.
“Saya menyalakan stopwatch di handphone setelah wasit memberikan tambahan waktu,” ungkapnya.
“Ketika sudah mencapai menit ke-96 lebih 30 detik, saya bilang ke wasit keempat, finish, finish, finish,” sambungnya.
Namun, meski sempat mendapat pemberitahuan bahwa hanya satu menit tambahan lagi, pertandingan tetap berjalan melewati batas waktu.
Baca Juga: Bek Rp 69 Miliar Kevin Diks Siap Perkuat Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga ikut melayangkan protes keras kepada wasit keempat.
Melihat ketegangan tersebut, Sumardji pun berinisiatif pasang badan, mengambil alih protes agar Shin Tae-yong tidak terkena sanksi yang lebih berat.
“Saya maju untuk mendahului coach Shin, takut dia mendapat kartu merah, jadi biarkan saya saja yang protes keras,” tambah Sumardji.
Pertandingan akhirnya berakhir imbang 2-2 setelah Bahrain menyamakan kedudukan lewat gol Mohamed Marhoon di menit ke-99.
Padahal, jika pertandingan berhenti sesuai waktu tambahan yang diberikan, Indonesia berpotensi meraih kemenangan dengan keunggulan 2-1.
Gol Indonesia dicetak oleh Ragnar Oratmangoen (45+3′) dan Rafael Struick (74′), sementara Bahrain mencetak dua gol melalui Mohamed Marhoon (15′, 90+9′).
Setelah insiden tersebut, Timnas Indonesia akan kembali berlaga melawan China pada matchday keempat Grup C pada Selasa (15/10/2024).
Dengan harapan bisa meraih kemenangan dan memperbaiki posisi di klasemen. (GaluhID/Tegar)
Editor: Evi