Umumnya, fenomena semacam ini hanya terjadi selama musim kemarau yang panjang, dan bahkan saat itu tidak seintens seperti yang terjadi sekarang.
Hendris, yang akrab dengan sapaan Wa Ano (50), mengungkapkan bahwa ratusan penduduk telah mulai memancing di Sungai Citanduy sejak Kamis (15/8/2024) sore.
“Air langsung surut dengan cepat saat pintu terowongan pengelak Bendungan Leuwikeris ditutup pada siang hari,” ucapnya.
“Kebetulan, aliran ini dibendung di Bendungan Leuwikeris. Orang-orang kemudian datang ke sungai untuk menangkap ikan,” sambungnya.
Warga Rela Nginap Demi Tangkap Ikan di Sungai Citanduy yang Surut
Wa Ano juga menyebut, para pemburu ikan bukan hanya berasal dari Cimaragas, tetapi juga dari daerah lain, khususnya Cidolog. Mereka bahkan bersedia tidur di tepi sungai demi menangkap ikan.
“Sebenarnya, di Citanduy terdapat banyak ikan. Ada yang berhasil mendapatkan satu ember cat besar. Mereka yang tinggal jauh memang sengaja menginap di sini,” katanya.
Ikan itu umumnya untuk konsumsi pribadi, namun ada juga beberapa yang warga jual untuk memenuhi kebutuhan restoran yang menyajikan hidangan ikan khas dari sungai.
Wa Ano menerangkan, lokasi Leuwikeris yang sebenarnya terletak di daerahnya, yang sekarang penduduk setempat gunakan untuk berburu ikan.