Kemudian, Dian Ghozin berharap dengan kejadian tersebut, sepakbola kembali ke khitahnya yakni olahraga prestasi dan hiburan masyarakat juga sebagai silaturahmi.
Suporter Bola di Ciamis Diharapkan Mengambil Pelajaran dari Tragedi Kanjuruhan
Ghozin juga mengharapkan, di Ciamis bisa belajar dari kejadian itu dan menjadi suporter yang dewasa dan mendapatkan cinta masyarakat.
“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” tutupnya.
Sementara itu pelatih PSGC Ciamis, Heri Rafni Kotari mengatakan, bahwa selama dia bermain sepak bola baru ada kejadian sangat tragis.
“Ini tragedi yang luar biasa tragis, karena selama saya berkecimpung di sepak bola baru kali ini ada kejadian yang meninggal sampai 125 orang,” ungkapnya.
“Harga sepak bola terlalu mahal kalo perbandingannya dengan nyawa-nyawa yang melayang,” tutur Heri Rafni Kotari.