Pasalnya menurut dia, jika memang suporter sudah berniat menghidupkan flare sedari awal akan sulit untuk dicegah.
“Sehebat apapun keamanan untuk menjaga dan memeriksanya, kalau ada niat dari suporter, hal itu sulit diatasi,” ungkapnya.
Yunus melanjutkan, kemungkinan besar PSSI terancam didenda AFC karena flare tersebut, tapi belum bisa memastikan jumlahnya.
PSSI sebelumnya telah beberapa kali mendapat hukuman denda dari AFC terkait flare ini, dengan jumlah berbeda-beda.
Pada 2017, AFC mendenda PSSI sebesar 60.000 dolar AS (ketika itu setara sekitar Rp 780 juta) karena ada nyala flare pada laga semifinal dan final Piala Presiden 2017.
Sebelumnya pada 2014, PSSI juga dijatuhi denda sebesar 5.000 dolar AS (saat itu nilainya di kisaran Rp60 juta) lantaran adanya flare dibakar.
Kejadian tersebut berlangsung pada laga Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, ketika Indonesia bertemu Korea Selatan. (GaluhID/Dhi)