Ciamis – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) hari ini (13/5/2018) memaparkan hasil survei mereka terkait pilihan bupati Ciamis. Survei yang dilakukan tanggal 3-7 Mei 2018 ini melibatkan 440 responden yang diambil dari berbagai kecamatan di Ciamis. Metode yang dilakukan adalah metode Multi Stage Random Sampling dengan margin error sebesar 4,8%.
Multi Stage Random Sampling merupakan metode survei dimana responden diambil secara acak secara bersama-sama dari wilayah yang sebelumnya dibagi-bagi sampai ke wilayah terkecil. Survei yang dilakukan dengan wawancara langsung ini memiliki keunggulan dari segi kecepatan survei dan biaya, juga lebih akurat.
Hasil survei yang dipaparkan oleh Fadli Fahri ini, menemukan berbagai temuan yang mengejutkan diantaranya adalah 63,9% warga Ciamis belum mengetahui kapan pelaksanaan Pilkada Ciamis, hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada Ciamis. Tentu saja ini adalah Pekerjaan Rumah untuk KPUD Ciamis agar lebih mensosialisasikan tentang Pilkada Ciamis.
Selanjutnya Fadli dari LSI memaparkan tentang keunggulan calon bupati nomor urut 1, Herdiat Yana, responden ditanya jika pemilihan kepala daerah dilaksanakan hari ini, pasangan mana yang lebih pantas didukung, sebanyak 52,3% responden memilih Herdiat Yana, 35,7% memilih Iing Oih, sementara sisanya 12,0% responden belum memutuskan untuk memilih siapa. Begitu juga dari kelompok pemilih militan, 44,8% responden memilih Herdiat Yana, 31,6% untuk Iing Oih, tapi masih ada 23,6% yang menjawab tidak tahu. Sehingga bukan tidak mungkin jika 23,6% ini memutuskan untuk memilih Iing Oih, pasangan calon bupati nomor urut 2 ini masih bisa unggul.
Herdiat Yana lebih dipilih karena 35,9% responden menganggap pasangan ini lebih mampu memecahkan masalah di Kabupaten Ciamis. LSI kemudian merinci jika 72% responden menganggap masalah umum di Kabupaten Ciamis adalah masalah ekonomi, sementara lebih khususnya 42% responden menyoroti masalah kurangnya lapangan pekerjaan sebagai masalah yang perlu mendapat perhatian dari bupati yang terpilih.
Selain itu tingkat kesukaan masyarakat terhadap calon bupati baru juga tinggi, yaitu sebesar 52% responden memilih bupati baru, hanya 32% saja responden yang menginginkan bupati lama, sisanya menjawab tidak tahu. Sementara itu, partai pendukung calon bupati tidak terlalu berpengaruh terhadap pilihan responden, terbukti 45,2% responden menyatakan jika partai pendukung tidak menjadi pertimbangan responden untuk memilih.
(K. Putu Latief) Galuh ID