Ciamis, galuh.id – Merasa surat klarifikasi atas dugaan penyimpangan dana Bumdes Desa Panyingkiran Kecamatan Ciamis tidak direspon, Ketua Forum Peduli Pembangunan Desa (FP2D) Kabupaten Ciamis, Ustad Dede Surachman mendatangi Kantor Desa Panyingkiran, Kamis (26/12/2019).
Didampingi beberapa utusan masyarakat, Ustad Dede sengaja menggelar audiensi dengan Kepala Desa Panyingkiran, Nana Peryana.
Rombongan diterima Kepala Desa Panyingkiran, Nana Peryana. Rombongan FP2D Kabupaten Ciamis diberi kesempatan pertama mengungkapkan permasalahan sesuai surat klarifikasi.
Menurut Ustad Dede, pihaknya merasa tersinggung karena surat klarifikasi yang dikirim FP2D Ciamis tidak ditanggapi. Ada kesan semua pada tutup mulut karena takut menyampaikan informasi yang diminta FP2D Ciamis.
“Kami merasa tidak dihargai karena itu menuntut kepala desa agar kooperatif. Kami mempertanyakan sejumlah kejanggalan kebijakan kepala desa dalam masalah proyek dan pengelolaan bumdes. Mestinya dijawab secara prosedural agar kami memahami proses kebijakan kepala desa,” ujar Ustad Dede.
Dikatakan Ustad Dede, selama belum ada tanggapan resmi dari kepala desa, permasalahan ini dianggap belum selesai. Bagaimanapun pihak kepala desa tidak boleh abai terhadap aspirasi warga.
“Ini yang kami pertanyakan agar ada perubahan dan transparan dalam pengambilan kebijakan ke depan,” ujar Dede.
Kepala Desa Panyingkiran, Nana Peryana, mengatakan, sejak adanya surat dari FP2D Ciamis, pihaknya sudah membaca dan mempelajari isu surat tersebut. Namun untuk menanggapi memerlukan waktu dan konsultasi ke atasan.
“Selain karena faktor teknis, dua minggu lalu saya sakit di rumah sakit. Kondisi sakit membuat saya tidak bisa menjawab surat secara tertulis. Mohon dipahami saya lagi sakit, jadi baru sekarang saya bisa masuk kantor,” ujar Peryana.
Kalau klarifikasi lisan, kata Peryana, pihaknya siap kapanpun memperlihatkan semua berkas Bumdes dan berkas lain yang dibolehkan oleh undang-undang. (Maisyara/GaluhID)