Banjarsari, galuh.id – Penyegelan tower BTS milik PT TBG di Dusun Sukamaju, Desa/Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis menemui babak baru. Pihak perusahaan akhirnya menemui warga yang terdampak tower BTS yang berdiri di tengah-tengah pemukiman warga tersebut, Rabu (24/7/2019).
Pertemuan di Aula Desa Banjarsari itu dimanfaatkan warga untuk menyampaikan tuntutannya. Namun, tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi pihak perusahaan.
Warga sempat mengancam apabila tuntutannya tidak dipenuhi, maka warga akan melakukan aksi agar keberadaan tower BTS tersebut dicabut perizinannya.
“Kami sebenarnya bukan menghalang-halangi pengusaha atau perusahaan, tetapi kami meminta hak-hak kami diperhatikan,” ujar Asep Indra Yadi, tokoh pemuda setempat.
Kata dia, ada empat tuntutan warga yang disampaikan pada pertemuan tersebut, yakni asuransi keselamatan jiwa warga, asuransi harta benda warga, perbaikan bangunan benteng tower yang bersentuhan langsung dengan rumah warga dan yang terakhir meminta kompensasi Rp. 75 juta.
Di tempat yang sama, Ujang Nandar warga lainnya mengatakan apabila tower BTS milik PT TGB tidak mampu memenuhi tuntutan warga, maka perusahaan diminta angkat kaki.
“Jika tidak bisa memenuhi tuntutan kami, lebih baik angkat kaki saja,” tegasnya dengan nada kesal.
Sementara, pihak perusahaan yang diwakili supervisor area Jawa Barat, Bambang Wicaksono, mengatakan PT TGB hanya mampu memberi kompensasi sebesar Rp 10 juta.
“Kami hanya mampu memberikan kompensasi sepuluh juta, tetapi semua tuntutan itu akan kami komunikasikan lagi dengan pimpinan perusahaan, dikabulkan dan tidaknya itu tergantung perusahaan,” ujar Bambang saat berdialog dengan warga.
Bambang berjanji dalam waktu dua Minggu dirinya akan kembali lagi menemui warga dengan membawa hasil keputusan dari perusahaan.
Dari pantauan Galuh ID di lapangan, akibat belum ada titik temu antara kedua belah pihak, audensi pun berlangsung alot.
Selesai beraudensi, warga, Babinsa, Babinmas, Kepala Desa dan pihak PT TBG meninjau langsung ke lokasi tower yang berada di Dusun Sukamaju, Desa Banjarsari tersebut.
Galuh ID sempat ikut masuk ke lokasi tower BTS yang bermasalah itu. Terdengar suara bising dari dalam tower.
Menurut Yudi, warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi tower, suara bising ini akan terdengar jelas ketika malam hari.
“Apalagi saat listrik padam, suaranya bising sekali, itu katanya dari genset yang disetting otomatis langsung nyala ketika listrik mati,” katanya. (galuh.id/Uus)