Ciamis, galuh.id – Hujan deras yang melanda Kabupaten Ciamis dalam beberapa hari terakhir menyebabkan bencana tanah longsor di tiga titik berbeda, yakni di Kecamatan Panjalu, Sindangkasih, dan Sadananya.
Kejadian ini mengakibatkan kerusakan rumah warga dengan tingkat keparahan bervariasi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, Ani Supiani, mengonfirmasi bahwa longsor pertama terjadi pada Kamis (30/1/2025) di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu.
Ani menyebutkan, tebing di belakang rumah Ibu Ida Kartikasari longsor dengan panjang 7 meter dan tinggi 4 meter.
“Dinding rumahnya pun ikut tertarik hingga ambruk dan mengalami retakan. Saat ini, tebing yang longsor telah ditutupi menggunakan terpal dan banner untuk mencegah longsor susulan,” jelas Ani.
Longsor kedua terjadi di Desa Budiharja, Kecamatan Sindangkasih, pada Sabtu (25/1/2025).
Penyebabnya adalah hujan deras selama beberapa hari yang diperparah dengan tidak adanya talang air, sehingga aliran air dari atap langsung menggerus tanah di sekitar rumah.
Menurut Ani, Tembok Penahan Tanah (TPT) rumah milik Ibu Ruhimas mengalami longsor sepanjang 15 meter dan tinggi 6 meter.
“Karena kondisi rumah cukup terdampak dengan kategori rusak sedang 70 persen, pemilik rumah terpaksa mengungsi,” lanjutnya.
Sementara itu, longsor ketiga terjadi di Desa Bendasari, Kecamatan Sadananya, pada Selasa (28/1/2025).
Saluran air yang jebol menyebabkan tanah longsor, membawa tiga pohon yang kemudian menimpa bagian belakang rumah milik Ibu Rumnah.
“Kerusakannya masih tergolong ringan, namun pemilik rumah tetap memilih mengungsi sementara,” ungkap Ani.
Saat ini, penanganan darurat telah dilakukan di ketiga lokasi. Warga setempat bahu-membahu membersihkan material longsoran, sementara BPBD terus berkoordinasi dengan aparat desa untuk pemantauan lebih lanjut.
Ani juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor agar tetap waspada, terutama saat curah hujan tinggi. (GaluhID/Tegar)