Banjarsari, galuh.id – Dominasi SDN 2 Ciulu pada cabor sepakbola sudah menjadi catatan tersendiri di ajang KOSN tingkat Kecamatan Banjarsari. Sekolah ini mampu melahirkan atlit sepakbola setiap tahunnya.
Kini SD Negeri 2 Ciulu yang menjadi juara 2 tahun berturut-turut, harus rela menyerahkan mahkota juara kepada saudara sekandungnya SDN 1 Ciulu.
Partai derby Ciulu memang sudah diprediksi sebelumnya. Pertandingan yang dilaksanakan di lapang Purwasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis tersebut berlangsung sengit dan menegangkan, Kamis (2/2/2020).
Berkat gol tunggal yang diciptakan oleh Fahry Firmansyah di menit ke-10, Pertandingan tersebut dimenangkan oleh SDN 1 Ciulu dengan kedudukan akhir 0-1.
SDN 1 Ciulu menjadi Juara 1 dan SDN 2 Ciulu Juara 2
Dengan kemenangan tersebut, SDN 1 Ciulu berhak menjadi kampiun pada ajang KOSN cabor sepakbola tingkat Kecamatan Banjarsari.
Tohir, S.Pd, pembina olahraga SDN 1 Ciulu menjelaskan perjalanan yang dilalui anak didiknya untuk mencapai prestasi penuh tantangan.
“Alhamdulilah, pendeknya itu kita juara, tetapi sebetulnya untuk mendapatkannya itu penuh tantangan dan liku-liku. Kita melakukan persiapan latihan cukup lama,” ungkapnya.
Diakuinya, anak didiknya dititipkan di Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk dilatih dan dibina agar lebih faham tentang sepakbola.
“Kami selaku pembimbing mempercayakan sepenuhnya agar mereka bisa bermain lebih baik,” katanya.
Dirinya sebagai pembimbing mengaku, hanya mengarahkan, memotivasi mereka untuk lebih giat dalam berlatih.
“Selebihnya mudah-mudahan anak-anak bisa berprestasi lebih baik di tingkat Kabupaten,” jelasnya.
Sementara Arif Syahbana, Pembimbing SDN 2 Ciulu mengucapkan selamat kepada tim sepakbola SDN 1 Ciulu telah menjuarai kompetisi ini.
“Sebetulnya tim kami yang bertanding tersebut diproyeksikan untuk tahun depan, target sebenarnya pada ajang ini adalah sebagai ajang pengalaman bagi mereka. Namun kami merasa bangga, ternyata mereka bisa melangkah diluar ekspetasi bisa menembus final,” ungkapnya.
Dia mengaku bangga dan akan mempersiapkan anak didiknya untuk lebih giat lagi latihannya. Karena tanpa proses latihan, menurutnya, tim ini tidak akan berkembang dengan baik.
“Bagi kami juara satu atau dua hanyalah simbol, yang terpenting semangat dan pengalaman mereka bertambah,” pungkas Arif. (Yanyan/GaluhID)