“Kita sediakan satu desa itu seribu buku, ya tentu desanya yang Pemkab Ciamis usulkan, dan tahun ini mendapatkan 38 titik desa,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun literasi melalui pemanfaatan buku dengan pelatihan, sehingga harus ada pihak yang mengelolanya.
“Pengelolanya tidak bisa asal duduk, kita buatkan pelatihan khusus gitu,” katanya.
Aziz menuturkan, Kabupaten Ciamis telah berkolaborasi kuat dengan sejumlah pihak, namun belum bergerak bersama-sama.
“Masih ada individualistik, masih ada ego sektoral. Maka ego sektoral ini kita kikis sedikit-sedikit supaya kita bergerak bersama-sama,” tuturnya.
Lanjutnya, angka literasi di Ciamis masih kategori sedang yaitu 62, dimana angka ini belum memuaskan sehingga perlu cari tahu apa yang menjadi keperluan pembinaan literasi masyarakat.
“Itu angka yang tidak jelek, tapi bagus juga belum. Nah, ikhtiar yang kita lakukan dari Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Pemkab supaya menjadi gerakan bersama,” katanya. (GaluhID/Tegar)
Editor : Evi