Minggu, Februari 9, 2025

Tradisi Cuci Dewa di Kelenteng Hok Tek Bio, Ritual Sakral Sambut Imlek 2576

Baca Juga

Ciamis, Galuh.id – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, umat Konghucu dan warga Tionghoa di Ciamis menggelar ritual sakral Cuci Dewa di Kelenteng Hok Tek Bio, Minggu (26/1/2025).

Tradisi tahunan ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga wujud penghormatan kepada dewa dan leluhur serta doa bersama demi keselamatan dan kesejahteraan bangsa.

Rangkaian ritual dimulai dengan memindahkan patung-patung dewa-dewi dari altar ibadah ke meja persembahan.

Prosesi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan.

Setelah itu, jubah yang membalut patung dilepaskan, dan patung-patung tersebut dibersihkan dengan kuas lembut untuk menghilangkan debu yang menempel.

Langkah berikutnya adalah memandikan patung-patung dewa dengan air suci yang dicampur kembang dan cairan beraroma harum.

Air ini melambangkan kesucian dan pembaruan spiritual.

Setelah dimandikan, patung dikeringkan dengan kain bersih, dipakaikan jubah baru, dan dikembalikan ke altar masing-masing.

Ketua Kelenteng Hok Tek Bio, Hidajat Kuswaja, menjelaskan makna mendalam di balik tradisi ini.

“Setelah dimandikan, para dewa akan ‘lapor ke atas’ dalam keadaan bersih. Ini adalah bentuk doa dan pengharapan kami untuk keamanan, kemajuan, serta kesejahteraan bangsa dan rakyat Indonesia,” tutur Hidajat.

Tahun ini, yang bertepatan dengan shio Ular Kayu, seluruh patung dewa, baik yang berada di altar utama maupun altar bawah, dibersihkan secara menyeluruh.

Hal ini melambangkan kesiapan umat dalam menyambut lembaran baru dengan hati yang suci dan pikiran yang jernih.

Selain prosesi Cuci Dewa, umat Konghucu juga menjalankan tradisi menggantungkan nama di lampion.

Tradisi ini memiliki makna mendalam sebagai simbol penerangan hidup.

“Lampion ini melambangkan harapan agar hidup selalu diterangi cahaya kebaikan. Banyak umat yang menuliskan doa di lampion, baik untuk kesehatan, keselamatan, maupun kelancaran usaha,” ujar Purwanto, salah satu umat Konghucu di Ciamis.

Lebih dari sekadar ritual, Cuci Dewa di Kelenteng Hok Tek Bio menjadi simbol keberlanjutan budaya dan spiritualitas masyarakat Tionghoa di Ciamis.

Tradisi ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan, baik secara fisik maupun spiritual, serta meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.

Dengan dukungan masyarakat, ritual ini terus menjadi pengingat akan pentingnya harmoni, doa bersama, serta harapan untuk kedamaian dan kemajuan bangsa.(GaluhID/Tegar)

- Advertisement -
- Advertisement -
Berita Terbaru

Jelang Lawan Australia, Ole Romeny, dion Markx dan Tim Geypens Resmi Jadi WNI

olahraga, galuh,id- Jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Ole Romeny, Dion Markz dan Tim Geypens sah menyandang...

Artikel Terkait