Proses pembersihan pusaka menggunakan air dari delapan mata air, yaitu Jambansari, Karangkamulyan, Pulo Majeti, Ciomas, Cakradewa Panjalu.
Kemudian Tumenggung Wira, Adikusuma, Gunung Galuh, dan Situs Gandoang.
Pusaka-pusaka tersebut pencuciannya dengan jeruk nipis, membersihkan dengan air dan bunga.
Selanjutnya, mengasapi dengan dupa dan memberi wewangian sebelum menyimpan kembali di Museum Galuh.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Ciamis, Ega Anggada, mengapresiasi pelaksanaan tradisi Jamasan yang rutin pelaksanaannya setiap tahun.
Ia berharap tradisi ini dapat memberikan kebanggaan serta motivasi bagi generasi muda.
Ega juga menekankan pentingnya melestarikan berbagai tradisi yang ada di situs budaya di Ciamis, seperti Jamasan, Merlawu, dan Hajat Bumi.
Selain itu memastikan bahwa masyarakat terus menjaga warisan budaya tersebut. (GaluhID/Tegar)
Editor : Evi