Ia memaparkan, partisipasi masyarakat dalam pencoblosan di TPS yang ia pimpin sangat tinggi dan didominasi oleh generasi muda.
“Dari DPT (Daftar Pemilh Tetap) 244 orang hampir seluruhnya masuk, hanya ada beberapa orang yang tidak masuk karena ada kendala,” ungkapnya.
Sementara lanjut Akke, yang tidak bisa menyakurkan suaranya adalah orang tua. Penyebabnya terkendala kerja, waktu dan lain sebagainya.
Akke menyampaikan, pemilih yang sudah terdaftar namun tidak bisa datang ke TPS karena sakit, pihaknya mendatangi rumahnya agar dapat melakukan pencoblosan.
“Di TPS 08 Desa Pawindan ada empat orang yang kami datangi ke rumahnya untuk melakukan pencoblosan,” ujarnya.
“Sekali pun kami datangi ke rumah masing-masing, namun untuk kerahasiaan pemilih tetap menjadi nomor satu,” pungkasnya. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi