Ciamis juga sudah dikenal sebagai sentra padi dan jagung di Jawa Barat. Maka, tak heran komoditas unggulan padi rata-rata dapat menghasilkan 500 ribu ton/tahun.
Sementara dari komoditas jagung dapat menghasilkan 36 ribu ton pipilan kering.
Maka, sudah seharusnya bidang pertanian diprioritaskan agar lebih maju. Sehingga nantinya akan berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat.
Yana menjelaskan, meski pada masa pandemi Covid-19, namun bidang pertanian telah memberikan kontribusi pendapatan domestik bruto (PDB) nasional hingga 16 persen.
Yana juga menyinggung terkait APBD Ciamis yang dinilai mengalami penurunan. Namun pihaknya berupaya untuk memajukan sektor pertanian.
Salah satunya mencari sumber dana berasal APBD, APBN atau CST untuk kemajuan sektor pertanian.
Adapun penyaluran bantuan mesin perontok padi dan jagung itu bersumber dari dana APBN Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI.
“Jadi, mesin pasca panen itu kita berikan ke Poktan/Gapoktan. Pemberian mesin ini juga gratis tanpa pungutan biaya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Ciamis, Budi Wibowo.
“Manfaatkan dengan baik mesin ini. Rawat secara teratur agar awet dan dapat digunakan dalam waktu panjang,” katanya. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi
 di Ciamis dapat bantuan mesin perontok padi dan mesin perontok jagung dari pemerintah.){kind=link}