Berita Ciamis, galuh.id – Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menilai Indeks Desa Membangun (IDM) di Ciamis mengalami peningkatan yang luar biasa.
Selain itu, ia juga menilai bahwa kabupaten Ciamis cukup berhasil dalam membangun Desa Mandiri.
“Keberhasilan yang Ciamis raih turut mendukung keberhasilan di Jawa Barat,” kata Uu saat menghadiri Deklarasi IDM 2021 di Aula Setda Ciamis, Senin (24/5/2021).
Menurut Uu, dengan capaian tersebut nantinya tidak ada lagi desa yang tertinggal di Jawa Barat.
Ia pun merasa bangga kepada Bupati Ciamis karena telah mampu meningkatkan Desa mandiri.
“Dari 18 Desa, sekarang ada pertambahan menjadi 45 Desa mandiri di Ciamis,” ujar Uu.
Keberhasilan Bupati Ciamis membangun Desa Mandiri lanjut Uu, patut ditiru oleh para Bupati di daerah lainnya.
Para Kades juga akan bersemangat membangun desanya dan membuat inovasi-inovasi yang ada.
Uu menjelaskan, ketika berhasil membangun desa, maka otomatis membangun kabupaten juga akan berhasil, begitu pun dengan provinsi.
Ia pun sangat mendukung Deklarasi IDM dan berharap menjadi motivasi bagi desa-desa yang lain.
Uu menilai Kabupaten Ciamis peningkatannya luar biasa. Bahkan kehadirannya pun sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan untuk Bupati Ciamis.
“Sehingga tak ada lagi desa tertinggal di Jabar, yang ada hanya kenaikan. Salah satunya di kabupaten Ciamis,” ungkapnya.
Bangun Desa Mandiri Perlu Kreasi dan Inovasi
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meminta para Kades untuk terus meningkatkan kinerjanya. Sehingga nantinya tidak ada lagi desa yang tertinggal.
Karena menurutnya, tidak mudah meraih predikat Desa mandiri. “Ada beberapa tahapan dan juga kriteria,” tutur Herdiat.
Ada 4 kelas kriteria desa yakni tertinggal, berkembang, maju dan mandiri. Hal tersebut memerlukan kreasi dan inovasi dari Kades untuk meraih predikat Desa Mandiri.
Herdiat menjelaskan di Kabupaten Ciamis sendiri ada 120 Desa Maju. Kemudian 93 Desa Berkembang dan 49 Desa mandiri.
Pada tahun 2021 lanjutnya, Kabupaten Ciamis telah menerima Dana Desa sebesar 263 milyar lebih.
Selain itu, pemerintah pusat juga telah mengelontarkan dana sebanyak 1,45 triliun untuk
pengembangan desa.
Menurut Herdiat, sudah sepantasnya desa memanfaatkan dana tersebut dengan sebaik-baiknya.
Meski alokasi Dana Desa untuk tahun ini agak menurun daripada tahun 2020 lalu, yakni sebesar 144 milyar.
Hal itu karena untuk penanganan Covid-19 dan recofusing sebesar 135 milyar. Sementara untuk kelurahan akan fokus pada pengembangannya.
Pemda memberikan dana pendampingan untuk kelurahan minimal setengah dari Dana Desa. “Meski begitu jangan sampai berkecil hati,” kata Herdiat.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mewanti-wanti para Kepala Desa untuk selalu bertanggung jawab dalam tata kelola keuangan.
Dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban hingga pengawasan harus betul-betul amanah.
Setiap desa rata-rata mengelola dana minimal 2 milyar, baik Dana Desa atau alokasi desa. “Maka harus laksanakan sebaik mungkin,” tegasnya. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi