Ciamis, galuh.id,- Pembangunan gedung sarana mini ranch seluas 10 hektar di Kecamatan Sukamantri telah selesai. Saat ini sarana yang akan disulap jadi Kampung Koboy di Ciamis ini tinggal menunggu serah terima bangunan ke Pemda Ciamis.
Gedung yang didesain untuk kandang sapi, kantor dan sarana pendukung lainnya ini akan beroperasi pada tahun 2020.
“Fungsi utama area mini ranch adalah untuk penggembalaan sapi Pasundan di padang terbuka. Di mini ranch ini masyarakat bisa mendapatkan edukasi budidaya sapi, laboratorium dan pembibitan sapi. Namun demi mendukung program pariwisata berbasis pertanian dan peternakan, lokasi mini ranch ini disulap menjadi Kampung Koboy,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Hj Yati Herdiyati didampingi Sekretaris Yanto Suprianto, Jumat (22/11/2019).
Konsep Kampung koboy di Ciamis ini, kata Yanto, akan menawarkan pengalaman berada di alam terbuka bersama puluhan sapi yang dilepas di padang terbuka. Para wisatawan bisa menikmati keindahan alam, danau alamiah dan lahan konservasi yang menghijau.
“Kami hanya menyiapkan sarana saja, selebihnya selahkan Dinas Pariwisata. Kami berharap semua aksesoris coboy, kuliner coboy dan kostum coboy bisa disiapkan pihak lain. Yang jelas indah sekali lokasi Kampung koboy ini, ” ujar Yanto.
Menurut Yanto, dengan adanya Kampung koboy di Ciamis ini diharapkan akan memperkuat branding Ciamis sebagai tujuan wisata agropolitan. Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis tetap menjalankan fungsi mini ranch sebagai laboratorium pembibitan sapi Pasundan, tapi terintegrasi dengan pengembangan pariwisata agropolitan.
“Untuk tahap pertama jumlah sapi Pasundan yang dilepas baru ada 20 ekor sapi. Setelah ditata akan terlihat keindahan Kampung koboy, ” ujar Yanto.
Ditanya program swasembada sapi, Yanto mengatakan, ditargetkan Kabupaten Ciamis pada tahun 2024 sudah menjadi pusat pembibitan sapi dan pusat bisnis sapi di Priangan Timur. Lokasi pembibitan sapi dengan sekala besar akan dipusatkan di Kecamatan Purwadadi.
“Rencananya Kampung koboy yang terbesar akan ditempatkan di Purwadadi. Lahan yang dibutuhkan sekitar 30 hektare lebih. Sekarang sedang tahap persiapan lahan, kebetulan di Purwadadi ada tanah pemerintah yang siap digunakan,” tambah Yanto. (galuh.id/Maisyara)
