Jumat, November 22, 2024

Wakil Ketua DPRD Ciamis Sebut Nakes Dalam Bahaya, Ini Alasannya

Baca Juga

Berita Ciamis, galuh.id – Wakil Ketua DPRD Ciamis Sopwan Ismail menyampaikan bahwa kondisi tenaga kesehatan atau nakes dalam bahaya.

Menurutnya, Nakes dalam bahaya bukan tanpa alasan. Keadaan darurat ini seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19. Selain itu, ia juga mendengar langsung dari nakes itu sendiri.

“Covid-19 sudah jadi bencana, kondisinya extra ordinary. Saya mendengar langsung dari nakes, melihat di lapangan, membaca berita-berita,” ujar Sopwan, Jumat (9/7/2021).

Sopwan yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Ciamis ini juga menuturkan bahwa puskesmas telah menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Puskesmas kini menjadi garda terdepan lantaran daya tampung rumah sakit (RS) sudah penuh.

Saat daya tampung RS sudah penuh, pasien menjalani perawatan seadanya di puskesmas, menunggu daftar antri di rumah sakit rujukan.

“Ya seadanya. Tidak dapat terhindarkan ruangan bercampur, peralatan juga bercampur,” ujarnya.

Meski demikian, nakes harus terus bekerja keras dengan tekanan dari atasan maupun bawah. Tak terpungkiri juga, adanya cibiran dari samping kiri dan kanan.

Diperparah lagi dengan tidak komplitnya peralatan yang seharusnya menjadi pelindung para nakes saat bekerja seperti alat pelindung diri (APD).

“Tekanan atas bawah mereka (nakes) rasakan, dari keluarga juga dari atasan. Kritikan bahkan cibiran datang dari kiri kanan,” jelasnya.

Insentif Nakes Tak Sesuai Beban yang Dipikul

Mereka lepas ke medan perang akan tetapi tidak berbekal peralatan semestinya, APD pun habis.

Ironisnya, kata Sopwan, para nakes tidak mendapatkan perhatian semestinya. Multivitamin untuk daya tahan tubuh juga nyaris tidak ada.

Insentif yang tak memenuhi rasa keadilan pun memperparah kondisi ini. Padahal, para nakes bergelut dengan nyawa dalam tugasnya.

“Faktanya, beberapa hari yang lalu ada dokter di RSUD Ciamis meninggal karena terpapar Covid-19 saat menjalankan tugasnya,” jelas Sopwan.

Meski demikian, mereka tidak mendapat materi sesuai dengan tingkat beban yang mereka pikul.

Ada yang hanya kontrol dan yang tak bergejala mendapatkan berlimpah. “Tapi mereka yang bergelut dengan nyawa hanya mendapatkan alakadarnya,” kata Sopwan.

“Belum lagi potongan-potongan yang tidak sewajarnya,” sambungnya.

Data dari Pikocis, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Ciamis hingga 9 Juli 2021 sebanyak 7.490 orang. Dari jumlah tersebut, 6.056 orang sudah sembuh.

Sementara yang positif aktif sebesar 1.196 orang. Masih menjalani perawatan 87 orang dan isolasi mandiri 1.109 orang.

Kemudian, untuk jumlah warga Ciamis yang meninggal dunia karena Covid-19 sebanyak 238 jiwa. (GaluhID/Rizal)

Editor : Evi

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Kesal dengan Program Naturalisasi Timnas Indonesia, Masyarakat Belanda Desak FIFA

olahraga, galuh.id- Program naturalisasi yang dijalankan PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia kini menuai reaksi negatif dari sebagian masyarakat Belanda.  Bahkan...

Artikel Terkait