Ia menyampaikan, saluran irigasi Ciputrahaji sebelum tercemari limbah pabrik tahu tempe, bisa warga gunakan untuk mandi dan mencuci pakaian.
“Kalau sekarang jangankan untuk mandi dan mencuci pakaian, lewat saja kita sudah tutup hidung,” ucap Ade.
Ia pun menegaskan, aksi puluhan warga ini bukan berarti untuk menghalangi usaha orang lain. Tetapi mencari solusi bagaimana caranya agar saluran irigasi tidak tercemari.
“Sebagai contoh saja, ini sumur saya tidak bisa saya pakai sama sekali, airnya bau luar biasa. Padahal jaraknya cukup jauh dari saluran irigasi Ciputrahaji, hampir 50-60 meter. Apalagi yang dekat,” bebernya.
Hal itu menurut Ade, menunjukkan bahwa resapan air dari saluran irigasi masuk ke sumur warga.
“Makanya kita berharap pemangku kebijakan di Pemkab Ciamis bisa segera turun tangan dan memberikan solusi,” imbuhnya. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi
